"Belajar kehidupan dari banyak hal:
Ketika kerjamu tidak dihargai, maka saat itu kau sedang belajar KETULUSAN.
Ketika usahamu dinilai tidak penting, maka saat itu kau sedang belajar KEIKHLASAN.
Ketika hatimu terluka sangat dalam, maka saat itu kau sedang belajar MEMAAFKAN.
Ketika kau harus lelah dan kecewa, maka saat itu kau sedang belajar KESUNGGUHAN.
Ketika kau merasa sepi dan sendiri, maka saat itu kau sedang belajar KETANGGUHAN.
Ketika kau harus membayar biaya yang sebenarnya tidak perlu kau tanggung, maka saat itu kau sedang belajar KEMURAHHATIAN.
Tetap semangat!
Tetap sabar..
Tetap tersenyum..
Teruslah belajar...
Karna kau sedang menimba ilmu di Universitas KEHIDUPAN.
Tuhan menaruhmu di tempatmu yang sekarang, bukan karna kebetulan...
Orang yang hebat tidak dihasilkan melalui kemudahan, kesenangan, ketenangan..
Mereka dibentuk melalui KESUKARAN, TANTANGAN DAN AIR MATA...
Ketika engkau mengalami sesuatu yang sangat berat dan merasa ditinggalkan sendiri dalam hidup ini,
Angkatlah tangan dan kepalamu keatas!
Tataplah masa depanmu!
Ketahuilah Tuhan sedang mempersiapkanmu untuk menjadi orang yang luar biasa.."
*Semoga bermanfaat&bisa menjadi bahan refleksi kita kedepannya, khususnya untuk diri saya sendiri :')
(cc: sms tausiyah seorang teman)
Friday, December 9, 2011
firda's quotes ;)
"Gue harus punya semangat yang jauh lebih berlipat kali ketimbang yang lainnya. Karna kalo gue udah gak semangat, gimana mau bikin semangat orang lain?" - Firda Febriyanti Hasanah
"Untuk apa sibuk menuntut keadaan? Lebih baik tuntut dirimu sendiri, sudah sejauh manakah usaha yang kamu lakukan untuk mencapai sesuatu yang kamu tuntut itu. Memberilah sebanyak-banyaknya, bukan menerima sebanyak-banyaknya. Mulailah, maka yang lain akan mengikuti☺" - Firda Febriyanti Hasanah
Friday, December 2, 2011
What kind of this feeling?
Perasaan macam apa ini? Perasaan yang begitu meletup ketika kita merasa kembali menemukan satu persatu keping kebahagiaan. Ketika kita merasa kembali hidup. Ketika kita merasa begitu istimewa. Ketika kita merasa memiliki rasa syukur sebanyak-banyaknya. Ketika kita merasa apa yang sedang dijalani begitu indah. Dan ketika yang kita perjuangkan terasa begitu nikmat. Namun...........Ketika keadaan mulai berbeda. Rasa-rasa luar biasa itu menjadi begitu sebentar, sekejap dan sekelebat. Hanya di permulaan. Dan tak pasti apakah akan ada rasa-rasa luar biasa itu di pertengahan bahkan sampai akhir.
Tiba-tiba aku ingin berlari... Menjauh... Bersembunyi...
Entahlah. Aku menjadi begitu ringkih semenjak tak lagi aku rasakan rasa-rasa luar biasa itu. Semenjak aku merasa bahwa keadaan mulai berubah. Semenjak paradigma-paradigma negatif merasuki celah-celah fikiranku. Semenjak aku berani berprasangka. Semenjak dunia seakan mulai pergi meninggalkan aku......
Where are you going now?
You'll be back right?
Why I'm like this for several days?
Why I became so worried?
Why? Why?
Tiba-tiba aku ingin berlari... Menjauh... Bersembunyi...
Entahlah. Aku menjadi begitu ringkih semenjak tak lagi aku rasakan rasa-rasa luar biasa itu. Semenjak aku merasa bahwa keadaan mulai berubah. Semenjak paradigma-paradigma negatif merasuki celah-celah fikiranku. Semenjak aku berani berprasangka. Semenjak dunia seakan mulai pergi meninggalkan aku......
Where are you going now?
You'll be back right?
Why I'm like this for several days?
Why I became so worried?
Why? Why?
Why did I ever feel this way?
Please... Tell me..... Tell me why I'm like this?
Sungguh aku benar-benar ingin berlari dan menghilang
Hanya untuk sekedar tahu bagaimana...
Sungguh aku benar-benar ingin bersembunyi dan mengacuhkan
Hanya untuk sekedar memastikan....
Namun....... semua itu membunuhku perlahan
Tak tahu sekarang ingin seperti apa. Keping-keping bahagia itu seakan lenyap begitu saja. Ingin aku tak peduli, tapi aku tak bisa. Kecemasanku menjadi jadi. Entah kecemasan yang mana, untuk yang mana, untuk apa... Aku pun tak bisa menjawab.. Tercekat.
Please... Tell me..... Tell me why I'm like this?
Sungguh aku benar-benar ingin berlari dan menghilang
Hanya untuk sekedar tahu bagaimana...
Sungguh aku benar-benar ingin bersembunyi dan mengacuhkan
Hanya untuk sekedar memastikan....
Namun....... semua itu membunuhku perlahan
Tak tahu sekarang ingin seperti apa. Keping-keping bahagia itu seakan lenyap begitu saja. Ingin aku tak peduli, tapi aku tak bisa. Kecemasanku menjadi jadi. Entah kecemasan yang mana, untuk yang mana, untuk apa... Aku pun tak bisa menjawab.. Tercekat.
Monday, November 28, 2011
Sekedar berbagi hari ini ::
Hari ini. Jika ditanya hari ini. Apa yang terlintas dibenak ini? Tentunya hari ini (sumpah tijel banget). Tapi disini gue gak bermaksud ingin memposting yang tijel-tijel. Gue cuma.............................. bingung! Ya bingung. Gak ngerti. Gak ngerti aja. Hm gimana ya. Gini deh ceritanya ya gue post bersitan-bersitan dalam memori otak gue aja biar gak tijel..
"Teman-teman kalian kenapa sih?"
"Teman-teman kenapa kalian jadi seperti ini? Kalian tau gaksih kalian itu bagian dari semangat gue. Kalo gak ada kalian, ibaratnya gue juga gak ada. Kalo gak ada kalian, ibaratnya gue bukan apa-apa. Tapi kenapa sekarang gini teman-teman? Disaat gue udah mulai nyaman dan merasa bahagia sama kalian, tapi kenapa kalian terkesan 'sibuk' dengan ego kalian masing-masing? Gue gak pernah bilang kalo kalian egois. Tapi kenapa kalian kayak gini. Gue tau kalian pasti punya alasan masing-masing. Dan itu urusan pribadi kalian. Tapi apa pernah kalian tengok keadaan ego gue? Gue bukan meminta untuk dimengerti juga atau diperhatikan atau dipedulikan. Bukan sama sekali! Tapi gue juga manusia sama kayak kalian. Gue juga pengen lari dari semuanya. Gue juga capek.... Capek banget! Tapi... kenapa kalian gak pernah sadar gitu kalo gue juga punya ego. Dan gue..... sedang...... menahan ego gue. Gue tidak menuruti ego gue sendiri. Gue berusaha mati-matian supaya gue bisa tetep stabil dan gak meledak-ledak. Gue berusaha untuk gak meninggalkan satupun amanah&kewajiban gue disamping gue juga mengalami yang namanya kejenuhan dan kelelahan seperti kalian. IYA SAMA SEPERTI KALIAN. Kita sama-sama capek, sama-sama perlu istirahat, sama-sama jenuh, sama-sama butuh ketenangan. Tapi.... apa pernah gue menampakkan secara NYATA didepan kalian? Apa pernah gue ninggalin kalian dengan seabrek tanggung jawab gue alias lepas tangan dan mengalihkan tanggung jawab? Padahal sama...... Gue juga capek. Gue juga jenuh... Tapi gue memilih buat tetep bertahan. Buat tetep ada di tempat ini. Ditempat yang sama kayak kalian. Kenapa? Karna gue masih punya BANYAK alasan untuk tetep bertahan disini. Gue merasa kalo gue bisa melewati segala macam ego negatif gue. Gue merasa bisa melalui kejenuhan dan kelelahan itu. Kenapa? Karna kita sama-sama. Karna gue ngerasa gak sendiri. Karna gue ngerasa punya kalian. Karna gue ngerasa ketika semua itu dipikul sama-sama, maka gak ada yang namanya beban. Gue cuma mau itu teman-teman. Kita emang baru sekitar 1 bulan saling kenal. Tapi........... Gak menyangkal gitu kalo gue sangat ingin membuat hati-hati kita saling menyatu. Kalopun ada konflik di dalamnya, jadikan itu sebagai suatu proses pendewasaan diri. Bukan sebagai ajang penurutan ego masing-masing. Kalo kayak gitu, gue juga boleh dong kayak kalian. Gue juga boleh dong ngelakuin sama kalian. Malah terkadang gue merasa "Ini gak adil! Kenapa mereka bisa kayak gitu tapi gue nggak semudah itu?" Yap, karna gue ngerasa kalopun gue seperti itu, toh gabisa merubah apapun juga kok. Justru kalo kita hadepin itu, maka disana kita bakal dapetin sesuatu kok. Manusia berhak mendapatkan hikmah. Namun tergantung bagaimana manusia itu MAU atau TIDAK menarik hikmah dari kejadian itu. Tergantung dari perspektif mana mereka mau mengambil hikmah itu. Gue bukan sok super power ranger atau gimana. Gue bukan bermaksud paling hebat atau wonder woman. Gue juga gak bermaksud menggurui. Tapi........... Bukankah alangkah lebih baik jika kita justru saling menguatkan? Please, bantu gue supaya tetep punya alasan tetep bertahan ditempat ini. Please..... gue mohon, teman-teman....."
Kurang meratap apa coba kan tuh isi otak gue? Naluri pemikir gue jadi keluar banget kan -_- Ya gimana dong yaa. Bingung aja mau mengeluarkan isi otak gue kemana. Jujur, sebenernya gue mikir ampe seberat gini (lebay hey) karna gue punya kekhawatiran-kekhawatiran yang gak bisa gue tuliskan disini. Kekhawatiran itu hanya bisa mengawang-awang, berkelilling, membuat lingkaran lalu bernyanyi di otak gue. Gak ngerti-lah. Its the part of my mind. Just for share aja. Daripada gue meledak kan. Gue cuma berharap, apa yang gue punya sekarang gak berubah sampe nanti. 11 bayangan yang gue punya, gak akan pernah pergi satupun sampe bener-bener waktu itu berakhir. Amin. Aku sayang kalian teman teman ({})
Wednesday, November 23, 2011
ketika kelelahan menggoda
Gue bersyukur. Sangaaaaat bersyukur sama Allah karna masih dikasih fisik yang sehat dan lengkap sehingga gue masih bisa merasakan yang namanya lelah. Gue-pun berusaha untuk tetap mensyukuri segala kelelahan gue meski kenyataannya gak segampang yang diucapkan. Tapi gue, sebagai seorang hamba yang sangat tidak ada apa-apanya dimata Dia, apa masih pentes untuk tidak bersyukur ketika masih banyak orang-orang yang tidak bisa merasakan fisik yang lelah atau ada kekurangan fisik disana-sini sehingga tidak bisa menikmati hidup secara sempurna? Dengan kelelahan, itu artinya gue masih dikasih kehidupan. Gue masih dikasih nafas. Masih dikasih otak, fikiran & hati. Maka sesunggunya lagi-lagi kita harus terus bersyukur kan?
"Allah.. Sungguh aku bersyukur dengan segala nikmat yang telah Engkau berikan. Aku selalu belajar untuk selalu memperbaharui niat untuk terus bersyukur padaMu dan berhusnuzhan dengan segala apa yang diberikan Engkau. Selelah apapun itu, se-tidak mengenakkan apapun itu. Hamba selalu berusaha untuk tetap bersyukur dan terus bersyukur. Hamba sungguh masih belajar untuk menata hati hamba agar tetap berkiblat pada niat karena-Mu. Agar meluruskan niat bahwa apapun yang aku lakukan semata-mata hanya untuk mencari keridhoan-Mu. Tapi...... Hamba juga hanyalah manusia biasa. Yang sering khilaf dan sulit untuk menata hatinya sendiri. Seorang hamba yang harus berani melawan egonya sendiri. Seorang hamba yang masih belajar dan masih belajar dan masih harus terus dikoreksi. Maka dalam masa pembelajaran ini, tidak salah bukan jika hamba merasa begitu lelah? Tidak salah bukan jika hamba merasa hamba ingin lari dan menyerah? Bukan mengeluh tapi hamba hanya ingin sekedar mengeluarkan kelelahan itu dari zona negatif hamba. Saat ini, hamba berada pada titik kelelahan itu. Bukan hanya lelah secara fisik. Tapi juga hati & fikiran. Banyak hal yang menyita fikiran hamba. Baik hal-hal yang nyata maupun hal-hal yang hanya berupa prasangka dan paradigma. Sungguh, kelelahan ini membuat hamba tak tentu dan butuh sebuah pegangan. Butuh sebuah bahu untuk membantu hamba menopang beban-beban yang sebenarnya tak perlu dijadikan beban ini. Butuh teman untuk selalu merangkul hamba ketika hamba sendiri dan entah mau kemana. Rasanya tak ada pijakan bagi hamba untuk berada pada tempat seharusnya hamba. Hamba cenderung bolak-balik sana sini, berlari, lalu kembali dan kemudian pergi lagi dan begitu seterusnya tanpa arah yang jelas. Allah.. Sungguh yang Maha membolak-balikkan hati manusia. Aku tau hanya Dirimu lah tempat dimana seharusnya aku berpegangan. Maka pegangilah aku ya Allah. Biarkan hamba menyandarkan kepala hamba di bahu-Mu ketika hamba ingin menangis. Remaslah tangan hamba ketika hamba begitu merasa perlu dikuatkan. Lapangkanlah dada hamba ketika hamba merasa dikecewakan. Sungguh proses kedewasaan itu telah berhasil menarik-ulur segala arah hati&fikiran hamba. Maka jagalah hamba untuk tetap tegar pada jalan yang hamba pilih. Jagalah hamba agar hamba tetap bisa menjadi diri hamba. Jagalah hamba agar hamba tetap bisa memberikan banyak kebahagiaan kepada orang lain. Jagalah hamba agar hamba tetap selalu berada di jalur jalan-Mu. Pegangi hamba ketika hamba sedang akan terjatuh. Teruslah berada disisi hamba untuk menguatkan dan menenangkan hamba. Karna hanya Dirimulah tempat segala kebahagiaan, keindahan, ketenangan dan cinta. Maka jadikanlah aku bagian didalamnya. Amin.."
Saat ini gue lagi lelah selelah-lelahnya banget. Lelah fisik karna harus terus diforsir bikin mading, belajar, tugas ini itu, rapat ini rapat itu, ngurus ini itu. Ibaratnya gak ada istilah libur lah. Paling hari minggu doang. Ya emang walaupun gak sepadet pas SMA, tapi kenapa ini terasa lebih berat dari di SMA ya? Apa karena suasana intern dan ekstern yang kurang mendukung? Ah sudahlah. Dan gak cuma fisik, tapi juga hati&fikiran. Gue fikir duo sifat jelek gue yaitu, perasa&pemikir udah berulah sangat jauh. Dia sudah sangat akut mengalir di darah gue (lebay). Please...... Gimanasih cara ngilangin sifat perasa&pemikir yang udah tingkat lanjut, berlebihan dan sudah terlampau jauh kayak gini? T.T Ketika gue merasa sangat jenuh tapi gue gak boleh jenuh. Ketika orang-orang terdekat gue satu persatu mulai menikmati kejenuhan mereka, tapi gue dituntut untuk tidak boleh menikmati hal yang sama seperti mereka. Gue harus tetap menjaga semangat, mood dan ego gue sendiri ketika orang-orang mulai sibuk dengan diri mereka sendiri.
Gaenak tau semangat sendiri. Jujur sejujur-jujurnya gue juga capek, lelah dan jenuh. Karna gue juga manusia sama seperti mereka. Tapi...... Posisi gue sekarang sangat tidak memperbolehkan gue untuk mengikuti ego. Gue harus dewasa dan terus berfikir positif. Iya gue emang capek, lelah dan jenuh. Tapi masih banyak yang lebih penting yang harus gue lakuin. Gue gabisa mengorbankan kepentingan banyak orang karna kepentingan diri gue sendiri. Meski pada kenyataannya gue merasa kalo gue semangat sendiri. Tapi gue tetep gaboleh nyerah. Prinsip gue, kalo gue udah gak semangat, gimana gue mau nyemangatin orang lain? Gue gak mau menunggu kebahagiaan, kalo emang mereka gak bisa memberikan apa yang gue harapkan, maka GUE SENDRILAH yang harus bertindak. Gue yang akan memulai duluan. Gue yang akan mencari dan membuat kebahagiaan gue sendiri. Yah intinya, memberi sebelum diberi.
Maka dari itulah, gue sedang belajar dan terus belajar mengubah mindset kalo kelelahan dan kejenuhan ini bukanlah suatu yang harus dituruti atau dijadikan beban. Tapi ini adalah kenikmatan dari Dia yang harus disyukuri. Semoga Allah selalu menuntun langkah ini menuju keridhoanNya..... Allah, I beg You... :')
"Allah.. Sungguh aku bersyukur dengan segala nikmat yang telah Engkau berikan. Aku selalu belajar untuk selalu memperbaharui niat untuk terus bersyukur padaMu dan berhusnuzhan dengan segala apa yang diberikan Engkau. Selelah apapun itu, se-tidak mengenakkan apapun itu. Hamba selalu berusaha untuk tetap bersyukur dan terus bersyukur. Hamba sungguh masih belajar untuk menata hati hamba agar tetap berkiblat pada niat karena-Mu. Agar meluruskan niat bahwa apapun yang aku lakukan semata-mata hanya untuk mencari keridhoan-Mu. Tapi...... Hamba juga hanyalah manusia biasa. Yang sering khilaf dan sulit untuk menata hatinya sendiri. Seorang hamba yang harus berani melawan egonya sendiri. Seorang hamba yang masih belajar dan masih belajar dan masih harus terus dikoreksi. Maka dalam masa pembelajaran ini, tidak salah bukan jika hamba merasa begitu lelah? Tidak salah bukan jika hamba merasa hamba ingin lari dan menyerah? Bukan mengeluh tapi hamba hanya ingin sekedar mengeluarkan kelelahan itu dari zona negatif hamba. Saat ini, hamba berada pada titik kelelahan itu. Bukan hanya lelah secara fisik. Tapi juga hati & fikiran. Banyak hal yang menyita fikiran hamba. Baik hal-hal yang nyata maupun hal-hal yang hanya berupa prasangka dan paradigma. Sungguh, kelelahan ini membuat hamba tak tentu dan butuh sebuah pegangan. Butuh sebuah bahu untuk membantu hamba menopang beban-beban yang sebenarnya tak perlu dijadikan beban ini. Butuh teman untuk selalu merangkul hamba ketika hamba sendiri dan entah mau kemana. Rasanya tak ada pijakan bagi hamba untuk berada pada tempat seharusnya hamba. Hamba cenderung bolak-balik sana sini, berlari, lalu kembali dan kemudian pergi lagi dan begitu seterusnya tanpa arah yang jelas. Allah.. Sungguh yang Maha membolak-balikkan hati manusia. Aku tau hanya Dirimu lah tempat dimana seharusnya aku berpegangan. Maka pegangilah aku ya Allah. Biarkan hamba menyandarkan kepala hamba di bahu-Mu ketika hamba ingin menangis. Remaslah tangan hamba ketika hamba begitu merasa perlu dikuatkan. Lapangkanlah dada hamba ketika hamba merasa dikecewakan. Sungguh proses kedewasaan itu telah berhasil menarik-ulur segala arah hati&fikiran hamba. Maka jagalah hamba untuk tetap tegar pada jalan yang hamba pilih. Jagalah hamba agar hamba tetap bisa menjadi diri hamba. Jagalah hamba agar hamba tetap bisa memberikan banyak kebahagiaan kepada orang lain. Jagalah hamba agar hamba tetap selalu berada di jalur jalan-Mu. Pegangi hamba ketika hamba sedang akan terjatuh. Teruslah berada disisi hamba untuk menguatkan dan menenangkan hamba. Karna hanya Dirimulah tempat segala kebahagiaan, keindahan, ketenangan dan cinta. Maka jadikanlah aku bagian didalamnya. Amin.."
Saat ini gue lagi lelah selelah-lelahnya banget. Lelah fisik karna harus terus diforsir bikin mading, belajar, tugas ini itu, rapat ini rapat itu, ngurus ini itu. Ibaratnya gak ada istilah libur lah. Paling hari minggu doang. Ya emang walaupun gak sepadet pas SMA, tapi kenapa ini terasa lebih berat dari di SMA ya? Apa karena suasana intern dan ekstern yang kurang mendukung? Ah sudahlah. Dan gak cuma fisik, tapi juga hati&fikiran. Gue fikir duo sifat jelek gue yaitu, perasa&pemikir udah berulah sangat jauh. Dia sudah sangat akut mengalir di darah gue (lebay). Please...... Gimanasih cara ngilangin sifat perasa&pemikir yang udah tingkat lanjut, berlebihan dan sudah terlampau jauh kayak gini? T.T Ketika gue merasa sangat jenuh tapi gue gak boleh jenuh. Ketika orang-orang terdekat gue satu persatu mulai menikmati kejenuhan mereka, tapi gue dituntut untuk tidak boleh menikmati hal yang sama seperti mereka. Gue harus tetap menjaga semangat, mood dan ego gue sendiri ketika orang-orang mulai sibuk dengan diri mereka sendiri.
Gaenak tau semangat sendiri. Jujur sejujur-jujurnya gue juga capek, lelah dan jenuh. Karna gue juga manusia sama seperti mereka. Tapi...... Posisi gue sekarang sangat tidak memperbolehkan gue untuk mengikuti ego. Gue harus dewasa dan terus berfikir positif. Iya gue emang capek, lelah dan jenuh. Tapi masih banyak yang lebih penting yang harus gue lakuin. Gue gabisa mengorbankan kepentingan banyak orang karna kepentingan diri gue sendiri. Meski pada kenyataannya gue merasa kalo gue semangat sendiri. Tapi gue tetep gaboleh nyerah. Prinsip gue, kalo gue udah gak semangat, gimana gue mau nyemangatin orang lain? Gue gak mau menunggu kebahagiaan, kalo emang mereka gak bisa memberikan apa yang gue harapkan, maka GUE SENDRILAH yang harus bertindak. Gue yang akan memulai duluan. Gue yang akan mencari dan membuat kebahagiaan gue sendiri. Yah intinya, memberi sebelum diberi.
Maka dari itulah, gue sedang belajar dan terus belajar mengubah mindset kalo kelelahan dan kejenuhan ini bukanlah suatu yang harus dituruti atau dijadikan beban. Tapi ini adalah kenikmatan dari Dia yang harus disyukuri. Semoga Allah selalu menuntun langkah ini menuju keridhoanNya..... Allah, I beg You... :')
Monday, November 21, 2011
Jika aku menjadi........... -_-
Halo four seasons! Sekarang gue lagi pengen banget nulis karna gue lagi menggebu-gebu. Kenapa menggebu-gebu? Coba tebak kenapa! Karna neraca saldo gue balance? #eh salah ya haha efek abis ngerjain akun yang gak balance #curcol bukan bukaaaan. Ini semua bukan karna sesuatu hal yang nyata di dunia ini (terus gaib?-_-) eh nyata sih tapi... Fiksi! Sesuatu yang emang gak terjadi beneran tapi ada ceritanya yang dikarang dan dibuat via manusia, Just for fun! dan ya kalo emang ada kesamaan cerita, tokoh, latar dll itu diluar jangkauan kami *lah?*
Terus kenapa? Apa hubungannya? YAP tentu saja ada hubungannya karna gue baru saja selesai menonton sebuah DRAMA KOREA yang berjudul '49 Days'!!! ☺ Luar biasa bukan??? (lebay sih-_-)
Tapi kenapa sih gue bisa sampe menggebu-gebu setelah nonton drama korea ini? Ada sesuatu apakah di balik drama korea ini? Jeng jeeeeeeng! Nyatanya memang tidak apa-apa. Ceritanya seperti biasa SELALU MENARIK untuk di tonton karna bagi gue drama korea itu sangat menjadi alternatif sinetron2 tak bermutu Indonesia, benar begitu bukan?
Selain menjadi alternatif, bagi gue drama korea adalah media gue untuk mendapatkan inspirasi, charge semangat, mimpi, kreativitas, refresh otak, cuci mata, nge-vitamin, ah indah deh pokoknya ~
Dan selalu ada hal penting dan point penting dibalik itu semua setelah gue menonton drama-drama korea. Mungkin lebay dan agak aneh memang, tapi itu yang SELALU gue rasain. Yaitu:
Terus kenapa? Apa hubungannya? YAP tentu saja ada hubungannya karna gue baru saja selesai menonton sebuah DRAMA KOREA yang berjudul '49 Days'!!! ☺ Luar biasa bukan??? (lebay sih-_-)
Tapi kenapa sih gue bisa sampe menggebu-gebu setelah nonton drama korea ini? Ada sesuatu apakah di balik drama korea ini? Jeng jeeeeeeng! Nyatanya memang tidak apa-apa. Ceritanya seperti biasa SELALU MENARIK untuk di tonton karna bagi gue drama korea itu sangat menjadi alternatif sinetron2 tak bermutu Indonesia, benar begitu bukan?
Selain menjadi alternatif, bagi gue drama korea adalah media gue untuk mendapatkan inspirasi, charge semangat, mimpi, kreativitas, refresh otak, cuci mata, nge-vitamin, ah indah deh pokoknya ~
Dan selalu ada hal penting dan point penting dibalik itu semua setelah gue menonton drama-drama korea. Mungkin lebay dan agak aneh memang, tapi itu yang SELALU gue rasain. Yaitu:
- Gue merasa ketika gue selesai khattam nontonnya, maka disitu gue akan merasa bahwa karakter salah satu pemain atau beberapa pemain di drama itu jadi melekat ke diri gue. Kalo misalkan pemain di drama itu periang, maka tiba-tiba pas gue menjalani di kehidupan nyata gue juga jadi periang. Sebaliknya kalo pemain disitu ternyata dingin atau cuek maka gue-pun juga akan bersikap seperti itu di keseharian gue. Lebay kan? Gue juga mengakui itu lebay tapi ya...... emang gitu! Hal itu gak terjadi lama emang, paling bertahan 2-3 minggu doang. Apalagi kalo drama itu masih anget-angetnya di otak gue. Jadilah gue sosok yang tidak bisa ditebak mau dibawa kemana karakter gue -_-
- Ketika khattam nonton drama korea tersebut, gue juga akan merasa kalo apapun yang gue lakuin, APAPUN, dimana-pun pasti ngerasanya selalu ada backsound (Ini emang lebay akut banget gue akuin!). Tapi beneran sekali lagi! Suwer! That sounds (music) it makes me feel truly alive. Gue merasa ketika ada musik yang menemani ketika gue melakukan sesuatu, biasanya gue akan dan melakukannya itu dari hati. Suka aja gitu, kalo misalkan lagi jalan sendiri trus ada musik, kayaknya hidup gue jadi lebih hidup. Gatau kenapa. Sumpah gue tau ini gue terdoktrin adegan-adegan di drama korea banget. Tapi gimana?? Itu sangat benar terjadi teman-teman T.T Dan karna alasan itu pula gue jadi suka banget pake headset. Kalo lagi sendiri, lagi jalan, lagi belajar, lagi tidur pokoknya harus ada headset nyantel di kuping gue. Kalo gak ada rasanya tuh feels lonely banget deh. Kebiasaan gue pake headset ini udah dimulai sejak gue kelas XI SMA. Tapi paling klimaks pas dari kelas XII sampe sekarang. Huaaa kenapa oh kenapa gue addict headset :_(
- Yang terakhir adalah, ketika gue selesai nonton drama-drama korea, gue jadi akan sering bercakap-cakap sendiri alias ngomong sendiri dengan menggunakan bahasa korea -___- Aduh malu banget gue mengakuinya. Tapi sekali lagi ini adalah fakta diri gue. Setiap khattam, pasti kalo gak lagi belajar, di kamar mandi, mau tidur, di depan kaca, di kelas, lagi stres, lagi ngerjain tugas, lagi jalan, mau pulang PASTI selalu ada part dimana gue berbicara sendiri seperti orang bodoh. Kurang seteres apa coba kan gue-_- walaupun yang gue keluarkan cuma sekedar satu kata atau sedikit kalimat tapi itu terasa sudah mengakar dan sangat...........heuk bodoh (sekali lagi). Akan ada selalu kosakata baru yang gue dapet setelah nonton drama korea. Emang sih ada manfaatnya juga. Tapi.... huwaaa :'O Mudah-mudahan jadi beneran lancar deh ya cas cis cus koreaan gue terus bisa pergi ke Koreanya juga (AMIN). Ya walaupun gue harus menjelma dulu menjadi orang yang sangat tampak gila di keseharian gue -__-" Demi pergi ke Korea suatu hari nanti, apasih yang engga :')
Saturday, November 12, 2011
they know me so well :')



lika liku pembuatan mading perdana kominfo☺ (Part 2)
Kamis, 10 November 2011...
Hari kamis seperti biasa adalah Batik Day! Dengan (terpaksa) ber-batik ria karna hari ini juga adalah pelaksanaan proker ke-2 Kominfo. Yaitu..... FKJ (Forum Komunikasi Jurusan) yang dresscodenya kebetulan batik juga. PJ FKJ-nya itu adalah Agung. Nah, bentrok kan tuh sama ngelanjutin mading. So, gue memutuskan untuk bantu dorong-dorong meja plus nyusun-nyusunnya aja. Pas udah disusun nih ceritanya dengan segala peluh mengalir disekujur badan (lebay). Eeeeeh, ternyata pindah ruangan! T,T gara-garanya proyektornya gabisa dipake. SIP! Gue pun akhirnya malah liat-liat doang soalnya jadi bingung mau bantuin apa gara-gara udah banyak yang gerak-_- Pas udah rapi dan tamu-tamu undangan udah pada masuk kandang (eh,ruangan maksudnya) gue-pun memisahkan diri & hunting kelas kosong sama Atik&Lia. Dapet deh kelas kosong di depan kelas tempat FKJ. Yaudah mulai deh tuh ya kita bekerja ngelanjutin (lagi) dengan giatnya. Melengkapi kekurangan yang masih belom-belom. Yaaah adakali ya sekitar 5 jam lebih kita anteng ngerjainnya. Udah selesai kan tuh 95%-an lah, nah Kak Habib&Kak Heni mengusulkan buat nempel sore itu juga. Padahal itu udah jam5 lewatan. Awalnya gue ragu soalnya belom selesai semuanya. Tapi kata mereka gapapa daripada keteteran gitu pas besok paginya. Akhirnya gue-pun setuju dan gue pulang ke rumah bentar ngambil judul mading yang ketinggalan sama Chevy. Setibanya lagi di kampus, langsung deh tuh kita nempel-nempel. Agak lama emang karna dabeltipnya nyusahin._. Saat kita sedang tempel-menempel, adzan Magrib-pun berkumandang~ dan orang-orang yang kuliah sore mulai keluar satu persatu. So, pada ngeliatin kita dong heran-heran gitu soalnya kita yang lagi ribet-ribet nempel-nempel. Sip cuek aja bodoamat.
Beberapa menit kemudian...
Rombongan sosok lelaki familiar turun dari tangga, yah sekitar 3 orang. Dan Atik pun menyapa salah satu dari mereka dan berkata, "Kak ****! Bantuin sini kak!". Yaudah gue sih biasa aja ya, yang penting ini semua cepet selesai nempelnya (semua karna dabeltip!). Mereka pun SEDIKIT membantu ngelepasin dobeltip, disitu kita khususnya gue udah capeeeeek banget kan ya. Udah sore, belom makan dari pagi, belom solat magrib & tugas mading masih lumayan yang belom. EH DITAMBAH KOMEN-KOMEN CANTIK DARI ROMBONGAN ANAK MUDA ITU! Cih sumpah kesel parah! BANYAKAN komennya daripada bantuinnya. Astagfirullah....... Gak bisa ngegambarin deh keselnya hari itu. Gondok bgt sama kata "Cepet cepet cepet! Kalian harus terbiasa bekerja dibawah tekanan!" "Makanya lain kali kalo mau bikin dari jauh-jauh hari". Sampah! Astagfirullah Ya Allah, maafkan hamba tapi emang kesel-sekesel2nya bangeeeet:'(
Emang waktu itu petugas udah nyuruh kita buat keluar karna gedung udah mau dikunci. Kita tau kok dan kita, khususnya gue juga tau harus CEPET! TAPI YAUDAH SIH YA GAK GITU JUGA KALI NYURUH KITANYA WAHAI ANAK MUDA NOMOR SATU SE-AKUNTANSI!! *no mention, mikir sendiri aja ya* Udah deh ya kesel parah dan udah pengen banget nangis digituin. Ada kata yang bikin gue sakit hati banget. Bakal selalu gue inget kata-kata yang diucapin itu dan gak akan respect sama mereka sebelum mereka narik kata-katanya lewat perbuatannya yang bisa bikin gue respect lagi...
Setelah keluar dengan terpaksa.. Gue-pun jalan duluan karna udah MALES denger congor mereka (Astagfirullah.. sabar firda..). Setelah naro barang-barang di mobil Kak Habib yang masih berantakan bgt gara-gara buru-buru diusir CEPET-CEPET, kitapun langsung ke Daim buat solat Magrib yang udah agak telat. Kak Sueb,Agung&Lia udah pulang dari sore. Atik&Novita udah pulang duluan pas selesai diusir. Sisanya tinggal gue, Naomi, Kak Heni, Chevy sama Kak Habib. Gue pun ambil wudhu dan pengen cepet-cepet ketemu Allah. Belom sempet ngambil wudhu, air mata gue udah tumpah duluan. Yah tau sendiri ya firda itu kan mudah sekali mengeluarkan air mata. Sering bocooooor -_- Selesai solat magrib dan istighfar sebanyak-banyaknya, tiba-tiba hujan deras. Brrrrrr. Gue, Naomi dan Kak Heni pun stak di lantai 2, sementara Kak Habib&Chevy berdua di lantai 1 entah melakukan apa. Sambil menunggu hujan reda, gue, Naomi dan Kak Heni-pun cerita banyaaaaaaaaaaaaaak banget! Dikeluarin deh semua unek-unek masing-masing, curhat2an, cerita2 pengalaman dan kedepannya ah banyak banget deh dan itu semua ra-ha-sia ya jadi gabisa di share disini hehe namanya juga wanita ya, lebih suka Heart to Heart, aih :__)
Setelah plong, legaaa banget dan ngerasa makin nyaman&cinta banget sama Kominfo. Mulai terbiasa dengan kebersamaan2nya:') Bersamaan dengan usainya gue menangis, hujan pun langsung bener-bener reda! Subhanallah... Terkadang alam mengikuti arah kemana hati kita berjalan ya.. :) Kak Habib pun sms buat balik, dengan keadaan yang sudah kembali fresh, kita pun pulang. Chevy&Kak Heni ke belakang dan gue Naomi nebeng mobil Kak Habib. Hari itu.... Udah jadi bagian dari awal tumbuhnya ukhuwah di Kominfo. Meski baru diantara gue, Naomi dan Kak Heni, minimal kita udah punya tali yang saling nyatuin dan bakal kita bagi tali-tali itu untuk temen-temen Kominfo yang lain. Semoga suatu hari nanti, ini bukan hanya sekedar hubungan kerja/profesionalitas belaka, tapi ini adalah satu keluarga. Amin♡
Jumat, 11 November 2011....
Beberapa menit kemudian...
Rombongan sosok lelaki familiar turun dari tangga, yah sekitar 3 orang. Dan Atik pun menyapa salah satu dari mereka dan berkata, "Kak ****! Bantuin sini kak!". Yaudah gue sih biasa aja ya, yang penting ini semua cepet selesai nempelnya (semua karna dabeltip!). Mereka pun SEDIKIT membantu ngelepasin dobeltip, disitu kita khususnya gue udah capeeeeek banget kan ya. Udah sore, belom makan dari pagi, belom solat magrib & tugas mading masih lumayan yang belom. EH DITAMBAH KOMEN-KOMEN CANTIK DARI ROMBONGAN ANAK MUDA ITU! Cih sumpah kesel parah! BANYAKAN komennya daripada bantuinnya. Astagfirullah....... Gak bisa ngegambarin deh keselnya hari itu. Gondok bgt sama kata "Cepet cepet cepet! Kalian harus terbiasa bekerja dibawah tekanan!" "Makanya lain kali kalo mau bikin dari jauh-jauh hari". Sampah! Astagfirullah Ya Allah, maafkan hamba tapi emang kesel-sekesel2nya bangeeeet:'(
Emang waktu itu petugas udah nyuruh kita buat keluar karna gedung udah mau dikunci. Kita tau kok dan kita, khususnya gue juga tau harus CEPET! TAPI YAUDAH SIH YA GAK GITU JUGA KALI NYURUH KITANYA WAHAI ANAK MUDA NOMOR SATU SE-AKUNTANSI!! *no mention, mikir sendiri aja ya* Udah deh ya kesel parah dan udah pengen banget nangis digituin. Ada kata yang bikin gue sakit hati banget. Bakal selalu gue inget kata-kata yang diucapin itu dan gak akan respect sama mereka sebelum mereka narik kata-katanya lewat perbuatannya yang bisa bikin gue respect lagi...
Setelah keluar dengan terpaksa.. Gue-pun jalan duluan karna udah MALES denger congor mereka (Astagfirullah.. sabar firda..). Setelah naro barang-barang di mobil Kak Habib yang masih berantakan bgt gara-gara buru-buru diusir CEPET-CEPET, kitapun langsung ke Daim buat solat Magrib yang udah agak telat. Kak Sueb,Agung&Lia udah pulang dari sore. Atik&Novita udah pulang duluan pas selesai diusir. Sisanya tinggal gue, Naomi, Kak Heni, Chevy sama Kak Habib. Gue pun ambil wudhu dan pengen cepet-cepet ketemu Allah. Belom sempet ngambil wudhu, air mata gue udah tumpah duluan. Yah tau sendiri ya firda itu kan mudah sekali mengeluarkan air mata. Sering bocooooor -_- Selesai solat magrib dan istighfar sebanyak-banyaknya, tiba-tiba hujan deras. Brrrrrr. Gue, Naomi dan Kak Heni pun stak di lantai 2, sementara Kak Habib&Chevy berdua di lantai 1 entah melakukan apa. Sambil menunggu hujan reda, gue, Naomi dan Kak Heni-pun cerita banyaaaaaaaaaaaaaak banget! Dikeluarin deh semua unek-unek masing-masing, curhat2an, cerita2 pengalaman dan kedepannya ah banyak banget deh dan itu semua ra-ha-sia ya jadi gabisa di share disini hehe namanya juga wanita ya, lebih suka Heart to Heart, aih :__)
Setelah plong, legaaa banget dan ngerasa makin nyaman&cinta banget sama Kominfo. Mulai terbiasa dengan kebersamaan2nya:') Bersamaan dengan usainya gue menangis, hujan pun langsung bener-bener reda! Subhanallah... Terkadang alam mengikuti arah kemana hati kita berjalan ya.. :) Kak Habib pun sms buat balik, dengan keadaan yang sudah kembali fresh, kita pun pulang. Chevy&Kak Heni ke belakang dan gue Naomi nebeng mobil Kak Habib. Hari itu.... Udah jadi bagian dari awal tumbuhnya ukhuwah di Kominfo. Meski baru diantara gue, Naomi dan Kak Heni, minimal kita udah punya tali yang saling nyatuin dan bakal kita bagi tali-tali itu untuk temen-temen Kominfo yang lain. Semoga suatu hari nanti, ini bukan hanya sekedar hubungan kerja/profesionalitas belaka, tapi ini adalah satu keluarga. Amin♡
Jumat, 11 November 2011....
Hari ini pun tiba! Tapi berhubung malemnya gue udah capek banget dan ketiduran karna udah gak sanggup lagi, kerjaanpun belom selesai 100%. Masih sekitar 8% lagi lah. Yak, dan gue berniat menyelesaikan itu di kampus aja. Dan beruntungnya banyak banget waktu luang pas hari Jumat itu. Sungguh Allah bener-bener memberi kemudahan buat gue hari itu:'* Udah gitu dosennya keluar cepet. Langsung lah gue beraksi, kumpul di kelasnya Chevy bareng Naomi, Chevy, Kak Heni dan Putri. Plus personil tambahan Amat sama Chopiez. Setelah menghabisakan waktu sekitar 1 jam buat menyempurnakan TV2 lucu, kalender, galeri & kolom vote, sip akhirnya saat yang ditunggu-tunggu sejak 2 minggu lalu pun tiba.. Finishing!!
Alhamdulillah dan narik napas panjang adalah hal pertama yang gue lakuin setelah ngeliat apa yang udah kita kerjain tertempel semua di mading selebar 2 rentang tangan gue :'''') Senengnya jangan ditanya... Rasanya tuh hati gue puas dan meletup-letup. Meski masih jauh dari sempurna, tapi minimal inilah kerja keras kita! Hasil yang udah kita bikin bareng-bareng dengan ide yang seadanya, kemampuan seadanya & modal seadanya buat sebuah perubahan citra mading yang luar biasa di Akuntansi. Hhhhhh.......... lega ~ Gak peduli deh mau dibaca apa engga, ngeliat orang-orang pada mampir dan ngasih vote aja itu udah jadi kesenangan yang SANGAT TIDAK TERKIRA buat gue. Sumpah! Rasanya tuh mau taro kamera cctv biar bisa terus mantau antusias orang. Dan penasaran warna apa yang bakal mereka taro di kolom vote. Pink-kah? Kuning-kah? Atau malah coklat? (pink=bagus, kuning=sedang, coklat=kurang). Ya, walaupun ada yang vote warna coklat, tapi tetep aja yang warna pink jauuuuh lebih banyak :'D Bahkan saking obsesinya gue dengan warna pink di kolom vote, gue & Naomi pun menambah jumlah kertas pink-nya yang tadinya cuma 10:10:10, eh jadi 20:10:10 hahahaha :p *sekali-kali nyenengin diri sendiri gapapa yaa:3*
Makasih banyak buat semua pembaca&pemampir yang udah menghargai karya seni seadanya dari kominfo. Semoga bermanfaat. Dan semoga untuk mading-mading selanjutnya kita bisa bikin yang lebih baik lagi buat kalian :) Keep support us, guys! ^^
Buat kominfo, makasih banyak banyak banyaaaak juga buat kerjasamanya untuk mading pertama ini di tanggal terbit yang cantik ini (11-11-11). Tanpa kalian, ini semua gak ada apa-apanya. Kalian semua hebat! Love youuu ({}) ♥ Thank God Its Friday!!
Alhamdulillah dan narik napas panjang adalah hal pertama yang gue lakuin setelah ngeliat apa yang udah kita kerjain tertempel semua di mading selebar 2 rentang tangan gue :'''') Senengnya jangan ditanya... Rasanya tuh hati gue puas dan meletup-letup. Meski masih jauh dari sempurna, tapi minimal inilah kerja keras kita! Hasil yang udah kita bikin bareng-bareng dengan ide yang seadanya, kemampuan seadanya & modal seadanya buat sebuah perubahan citra mading yang luar biasa di Akuntansi. Hhhhhh.......... lega ~ Gak peduli deh mau dibaca apa engga, ngeliat orang-orang pada mampir dan ngasih vote aja itu udah jadi kesenangan yang SANGAT TIDAK TERKIRA buat gue. Sumpah! Rasanya tuh mau taro kamera cctv biar bisa terus mantau antusias orang. Dan penasaran warna apa yang bakal mereka taro di kolom vote. Pink-kah? Kuning-kah? Atau malah coklat? (pink=bagus, kuning=sedang, coklat=kurang). Ya, walaupun ada yang vote warna coklat, tapi tetep aja yang warna pink jauuuuh lebih banyak :'D Bahkan saking obsesinya gue dengan warna pink di kolom vote, gue & Naomi pun menambah jumlah kertas pink-nya yang tadinya cuma 10:10:10, eh jadi 20:10:10 hahahaha :p *sekali-kali nyenengin diri sendiri gapapa yaa:3*
Makasih banyak buat semua pembaca&pemampir yang udah menghargai karya seni seadanya dari kominfo. Semoga bermanfaat. Dan semoga untuk mading-mading selanjutnya kita bisa bikin yang lebih baik lagi buat kalian :) Keep support us, guys! ^^
Buat kominfo, makasih banyak banyak banyaaaak juga buat kerjasamanya untuk mading pertama ini di tanggal terbit yang cantik ini (11-11-11). Tanpa kalian, ini semua gak ada apa-apanya. Kalian semua hebat! Love youuu ({}) ♥ Thank God Its Friday!!
Thursday, November 10, 2011
lika liku pembuatan mading perdana kominfo☺
Semua berawal dari rapat informal KOMINFO di Pondok Laras...
Oya sebelum itu, gue belom ngasih tau ya. Di HMJA, gue adalah staf di Kementrian Kominfo. Kerjanya ya sesuai kepanjangannya, Komunikasi&Informasi. Memberikan informasi dan mengkomunikasikannya. Di kominfo itu ada 12 personil (kayak boyband ya kayaknya-_-) ada pak menteri Kak Habib plus staf2 yang lain: Kak Suep, Kak Heni, Atik, Naomi, Lia, Putri, Novita, Agung, Basyuni, Chevy dan pastinya gue hehe
Nah jadikan proker Kominfo tuh ada 2 ya, FKJ (Forum Komunikasi Jurusan) sama MADING! Da........n gue adalah Penanggung Jawab mading. Alhamdulillah yah -_- Tidak hanya sendiri, gue ditemani&di asisteni oleh dua bidadari(?) cantik yaitu PJ Data: Naomi sama PJ Artistik: Putri.
Terus kan waktu itu hari Sabtu, 22 Oktober 2011 kominfo mengadakan kumpul di Pondok Laras utk membicarakan konsep mading yg direncanai terbit hari Jumat tgl 11 November 2011. Kita bicarain konsep isi, belanja, artistik sampai ke dalem2nya. Nah selesai kan tuh ngonsepnya.
Hari berganti hari.....(lebay) kitapun sampai pada awal November! Saat itu juga gue mulai bergerak lincah buat bagi2 jobdesc nyari data isi buat mading sambil gue matengin konsep artistiknya bersama Putri. Dua hari kemudian, deadline pengumpulan-pun tiba. Ohya, tema mading perdana kominfo kali ini adalah HARI PAHLAWAN (soalnya deket tgl 10 November). Lumayan berat kan ya tuh tema u__u Dan kita memutuskan utk membuat madingnya pas minggu dpn hari seninnya.
Hari Senin tiba, wussssh~
jam 1 kumpul di sekret dan jam 2 baru jalan dan baru naik angkot. Kita bikin madingnya gak di kampus, tapi di rumah Atik. Rumahnya di belakang Poltek. Yaaa katanya Atik sih deket tapi itu katanyaaaa. Nyatanya? Yak, lumayan yah -_- sesampainya di rumah atik, kita belom punya apa2 karna kita belom belanja dan hanya ada peralatan brendong-petong gue doang (udh diduga). Akhirnya, gue-pun pergi berbelanja bersama Kak Habib ke (pastinya) Toko Sederhana ({}) Setelah barang-barang dibeli, kitapun mulai bekerja. Namun............................................................. Stak! Gue gatau harus ngapain, bikin apa dulu dan nyuruh apa dulu. Data-data masih belom lengkap, masih belom di rangkum, gak ada ide, bingung bentuknya gimana, hiasan apa, bingung kata2 dan masih belom ada bayangan karna terbayang-bayang lahan mading yang gedenya naujubilah -___-" sumpah itu mading panjangnya kira2 dua kali gue merentangkan tangan deh. Kurang gede apa coba kan, hh.
Akhirnya, karna gue adalah PJ dan harus mulai bergerak duluan dan memberi instruksi ini itu, gue pun mulai membuat yg namanya Salam Redaksi. Dengan menyuruh yg lain bikin tulisan Salam Redaksinya, gue-pun merangkai kata-kata buat di Salam Redaksi. Bikin buat kata-kata redaksi aja muter-muternya minta ampun yah, sulit. Selagi gue buat Salam Redaksi, Putri membuat kalender event. Yah minimal ada bentuknya dulu yah gapapa lah. Magrib-pun lekas tiba, kita menyudahinya&gak sampe 30% selesai (Jegeeer).
Keesokan harinya, hari Selasa..
Dengan semangat membara gue berangkat ke kampus dgn bawaan2 mading yg sumpah itu sangat cukup tau aja. Tas ransel gue+tas tenteng+plastik gede yang semuanya gendut-gendut segede buntelan. Wiiih heboh bgt kan tuh. Udh excited banget mau lanjutin mading yang HANYA baru diselesaikan minim sekali kemarin. Kuliah-pun selesai sekitar jam setengah 1, segeralah gue berniat mengambil air wudhu&solat dzuhur. Abis solat, udah super siap mau bikin mading lagi setelah semalem udah gue jarkom buat bikin mading hari ini, pas selesai pake sepatu, ketemu-lah gue dengan Kak Suep di depan Sekret HMJA. Dan........................ Jleb. Dia bilang kalo hari ini gak ada yang bisa bikin mading dan bikin madingnya diundur rabu aja tapi harus dateng semua. Kak Habib ada tambahan, Kak Suep ada urusan, Kak Heni udah ada janji sama Kak Sheila, Putri ada LIA, Atik mau nyari Part Time, Naomi&Lia mau belajar bareng tambahan dan bisanya agak sore, Novita&Agung kuliah sore, Basyuni udah pasti gabisa dan Chevy? Gue gak kepikiran Chevy saat itu, padahal dia ada di Sekret (maap ya Cep ;>) Dan itu tidak satu orang atau beberapa orang aja tapi.... SEMUA. Hayaaaah, prang prang prang! Semangat gue tiba-tiba pecah. Diem kan langsung gue saat itu. Blank. Gatau mau ngomong apa. Senyum juga udah maksain. Akhirnya gue bilang kalo yaudah gausah bikin aja hari ini, biar gue aja yang ngerjain. Daripada gak dibikin sama sekali. Kalopun bikinnya agak sore, emang bakal bisa selesai beberapa?? Belom tentu kan?! Gue-pun memutuskan pulang duluan. Dan disitu gue tau&sadar kalo mereka pada gaenak sama gue. Tapi gimana gue udah beteee banget dan kalo bete pengennya sendiri aja. Gue enggak ngambek, suer. Cuma bete aja gitu. Udah semangat super tiba-tiba dipecahin gitu aja. Seakan-akan gue semangat sendiri, kurang Jleb apa coba kan T,T
Setiba dirumah, gue-pun berefleksi. Mempositifkan pikiran gue dan mencoba tetep semangat dan harus selalu semangat. Harus punya semangat yang jauh lebih berlipat kali ketimbang yang lainnya. Karna kalo gue udah gak semangat, gimana mau bikin semangat orang lain buat bikin mading? Dan gue harap mereka-pun begitu. Tetep semangat dan jadi bagian semangat gue :') Setelah tenang pikiran, gue pun mulai membuat sesuatu. Herannya nih ya, pas dirumah, sendirian, banyaaaak banget ide-ide gue yang muncul. Mengalir aja gitu. Sangat jauh berbeda ketika pas hari kemaren. So, mungkin itu hikmah kesendirian gue hari itu *sadaaaap B)*
Rabu, 9 November 2011...
Dengan semangat yang masih kesisa, berusaha berpositif lagi dan berangkat kuliah dengan petantang-petenteng (lagi) bahkan jauh lebih meriah. Semakin berat, banyak, da....n merepotkan! Ibaratnya bukan mau kuliah tapi mau pindahan-_- Ikhlaskan hati, lurusin niat dan semangat! Itu motto gue hari itu. Bersikap seperti biasa karna emang biasa-biasa aja (apasih). Setelah kuliah selesai lagi sekitar jam 12 lewatan, seperti biasanya langsung cul ke Mushola dan solat dzuhur. Abis sholat, eh ternyata bikin madingnya dirumah Atik (lagi). Entah deh maksud pak menteri tiba-tiba di rumah Atik lagi, gue fikir bakal di kampus aja. Katanya sih biar lebih maksimal bikinnya&fokus. Udah gitu Kak Habib sampe bela-belain naro mobilnya ke kost-an Kak Arya supaya kita kerumah Atiknya naik mobil dan gausah naik angkot dan baliknya gausah ke Poltek lagi. Mungkin dia merasa tidak enak sama gue (ge-er), maaf ya kak menteri u,u Lalu kita-pun berangkat ke rumah Atik. Gue sama Atik naik motor duluan, yang lain naik mobil. Setibanya dirumah Atik, gue kan nyampe duluan tuh sama Atik, nah masuk kedalem rumah trus duduk. Tiba-tiba gak lama pas lagi nunggu rombongan mobil Kak Habib, adeknya Atik pulang trus dia... BAWA TEMEN-TEMENNYA! Waduh, shocked dong gue. Mau sepenuh apa ntar ini rumah orang. Rombongan junior (adeknya Atik n Friends) ada 7 orang plus adeknya jadi 8 orang. Dan rombongan senior (Atik n Friends) ada Gue, Atik, Kak Habib, Kak Suep, Kak Heni, Naomi, Lia&Chevy. Nice! Jumlah semua sama dengan 16 orang -____- Dan, setibanya rombongan mobil dirumah atik, space rumah pun langsung dibagi 2 wilayah kekuasaan dengan penuh sesaknya seperti di kopaja. Wilayah kekuasaan ruang tamu utk Rombongan senior. Dan wilayah kekuasaan ruang tengah utk ruangan junior. Berisiknya? Ramenya? Jangan ditanya yah...... Sesuatu.
Lalu, kitapun mulai bikin mading (lagi). Alhamdulillah untuk hari ini ada lumayan kemajuan. Gue udah punya konsep bayangan bentuk artistiknya jadi lebih terarah dan artikel juga udah dirangkum. Ditambah dengan hasil kerjaan yang sempet dibagi ke Kak Heni dan hasil kerjaan gue ketika 'Hari Sendiri' itu haha lumayan-lah dibanding kemaren, bisa dibilang udah 70 persen selesai hari itu. Gunting-gunting, nulis-nulis, tempel-tempel, gambar-gambar, ibaratnya udah jadi sahabat sejati kominfo banget lah. Mau bisa mau engga yang penting hajar!Tiba-tiba, ditengah-tengah pembuatan mading, tercetuslah bahwa kita mau ngerjain Novita. Kan pas tgl 5 November lalu doski ulang tahun, dan kebetulan gue juga udah nyiapin kartu ucapan handmade gitu dari kominfo. Karna kita tidak ada persiapan apa-apa buat dikasih, cuma bermodal kartu ucapan, alhasil kita mutusin buat ngasih kuenya dalam bentuk oreo ditumpuk-tumpuk dan lilinnya adalah lilin mati lampu yang segede jari tengah (kurang mewah apa coba kan)-_- sambil nunggu Chevy jemput Novita di kampus, kita-pun nyiapin akting-akting apa yang mau diperankan dan melakukan simulasi..
Satu jam berlalu....
Novita belum kunjung tiba. Mungkin oreo-oreo itu sudah kering dimakan angin (oke ini lebay). Dan pastinya, apa kabar Chevy? Kasian. Banget. Satu jam ada kali dia nunggu Novita buat nunjukkin jalan. Sabar ya Ceeeep :') Akhirnya! Menjelang magrib, yang ditunggu pun tiba. Mulai-lah kita semua diam. Dingin. Seakan-akan terjadi sesuatu. Yah jelek banget lah akting kita semua. Skip ajadeh cerita aktingnya yaks -_- Setelah melakukan solat magrib dalam suasana panggung sandiwara, kita mulai ingin melakukan klimaks tapi tidak klimaks-klimaks bagi Novita. Justru klimaks buat gue karna gue yang nangis bukan doski *gue lagi kan korban nangis :|* Akhirnyaaaaa, tadaaaaa! Kak Habib pun sudah tidak sabar dengan tidak adanya klimaks-klimaks itu dan akhirnya HAPPY BIRTHDAY NOVITA! Dengan lilin segede jari tengah, kita berfoto bersama dan Novita meniup lilin. Kartu ucapan yang tersemat tanda tangan beberapa personil kominfo-pun diberikan dan pastinya... berfoto lagi (dasar anak muda). Ah, sungguh momen yang penuh kebersamaan :__)
Setelah merayakan ulang tahun, dengan pekerjaan yang sebenernya belum selesai sempurna, kita semua memaksakan pulang karna emang juga udah Isya dan capeknya sudah tidak bisa diajak kompromi. Setelah pamit dengan Atik dan keluarga, kita-pun pulang dengan mobilnya Kak Habib...
Kamis, 10 November 2011...
(to be continued)
Oya sebelum itu, gue belom ngasih tau ya. Di HMJA, gue adalah staf di Kementrian Kominfo. Kerjanya ya sesuai kepanjangannya, Komunikasi&Informasi. Memberikan informasi dan mengkomunikasikannya. Di kominfo itu ada 12 personil (kayak boyband ya kayaknya-_-) ada pak menteri Kak Habib plus staf2 yang lain: Kak Suep, Kak Heni, Atik, Naomi, Lia, Putri, Novita, Agung, Basyuni, Chevy dan pastinya gue hehe
Nah jadikan proker Kominfo tuh ada 2 ya, FKJ (Forum Komunikasi Jurusan) sama MADING! Da........n gue adalah Penanggung Jawab mading. Alhamdulillah yah -_- Tidak hanya sendiri, gue ditemani&di asisteni oleh dua bidadari(?) cantik yaitu PJ Data: Naomi sama PJ Artistik: Putri.
Terus kan waktu itu hari Sabtu, 22 Oktober 2011 kominfo mengadakan kumpul di Pondok Laras utk membicarakan konsep mading yg direncanai terbit hari Jumat tgl 11 November 2011. Kita bicarain konsep isi, belanja, artistik sampai ke dalem2nya. Nah selesai kan tuh ngonsepnya.
Hari berganti hari.....(lebay) kitapun sampai pada awal November! Saat itu juga gue mulai bergerak lincah buat bagi2 jobdesc nyari data isi buat mading sambil gue matengin konsep artistiknya bersama Putri. Dua hari kemudian, deadline pengumpulan-pun tiba. Ohya, tema mading perdana kominfo kali ini adalah HARI PAHLAWAN (soalnya deket tgl 10 November). Lumayan berat kan ya tuh tema u__u Dan kita memutuskan utk membuat madingnya pas minggu dpn hari seninnya.
Hari Senin tiba, wussssh~
jam 1 kumpul di sekret dan jam 2 baru jalan dan baru naik angkot. Kita bikin madingnya gak di kampus, tapi di rumah Atik. Rumahnya di belakang Poltek. Yaaa katanya Atik sih deket tapi itu katanyaaaa. Nyatanya? Yak, lumayan yah -_- sesampainya di rumah atik, kita belom punya apa2 karna kita belom belanja dan hanya ada peralatan brendong-petong gue doang (udh diduga). Akhirnya, gue-pun pergi berbelanja bersama Kak Habib ke (pastinya) Toko Sederhana ({}) Setelah barang-barang dibeli, kitapun mulai bekerja. Namun............................................................. Stak! Gue gatau harus ngapain, bikin apa dulu dan nyuruh apa dulu. Data-data masih belom lengkap, masih belom di rangkum, gak ada ide, bingung bentuknya gimana, hiasan apa, bingung kata2 dan masih belom ada bayangan karna terbayang-bayang lahan mading yang gedenya naujubilah -___-" sumpah itu mading panjangnya kira2 dua kali gue merentangkan tangan deh. Kurang gede apa coba kan, hh.
Akhirnya, karna gue adalah PJ dan harus mulai bergerak duluan dan memberi instruksi ini itu, gue pun mulai membuat yg namanya Salam Redaksi. Dengan menyuruh yg lain bikin tulisan Salam Redaksinya, gue-pun merangkai kata-kata buat di Salam Redaksi. Bikin buat kata-kata redaksi aja muter-muternya minta ampun yah, sulit. Selagi gue buat Salam Redaksi, Putri membuat kalender event. Yah minimal ada bentuknya dulu yah gapapa lah. Magrib-pun lekas tiba, kita menyudahinya&gak sampe 30% selesai (Jegeeer).
Keesokan harinya, hari Selasa..
Dengan semangat membara gue berangkat ke kampus dgn bawaan2 mading yg sumpah itu sangat cukup tau aja. Tas ransel gue+tas tenteng+plastik gede yang semuanya gendut-gendut segede buntelan. Wiiih heboh bgt kan tuh. Udh excited banget mau lanjutin mading yang HANYA baru diselesaikan minim sekali kemarin. Kuliah-pun selesai sekitar jam setengah 1, segeralah gue berniat mengambil air wudhu&solat dzuhur. Abis solat, udah super siap mau bikin mading lagi setelah semalem udah gue jarkom buat bikin mading hari ini, pas selesai pake sepatu, ketemu-lah gue dengan Kak Suep di depan Sekret HMJA. Dan........................ Jleb. Dia bilang kalo hari ini gak ada yang bisa bikin mading dan bikin madingnya diundur rabu aja tapi harus dateng semua. Kak Habib ada tambahan, Kak Suep ada urusan, Kak Heni udah ada janji sama Kak Sheila, Putri ada LIA, Atik mau nyari Part Time, Naomi&Lia mau belajar bareng tambahan dan bisanya agak sore, Novita&Agung kuliah sore, Basyuni udah pasti gabisa dan Chevy? Gue gak kepikiran Chevy saat itu, padahal dia ada di Sekret (maap ya Cep ;>) Dan itu tidak satu orang atau beberapa orang aja tapi.... SEMUA. Hayaaaah, prang prang prang! Semangat gue tiba-tiba pecah. Diem kan langsung gue saat itu. Blank. Gatau mau ngomong apa. Senyum juga udah maksain. Akhirnya gue bilang kalo yaudah gausah bikin aja hari ini, biar gue aja yang ngerjain. Daripada gak dibikin sama sekali. Kalopun bikinnya agak sore, emang bakal bisa selesai beberapa?? Belom tentu kan?! Gue-pun memutuskan pulang duluan. Dan disitu gue tau&sadar kalo mereka pada gaenak sama gue. Tapi gimana gue udah beteee banget dan kalo bete pengennya sendiri aja. Gue enggak ngambek, suer. Cuma bete aja gitu. Udah semangat super tiba-tiba dipecahin gitu aja. Seakan-akan gue semangat sendiri, kurang Jleb apa coba kan T,T
Setiba dirumah, gue-pun berefleksi. Mempositifkan pikiran gue dan mencoba tetep semangat dan harus selalu semangat. Harus punya semangat yang jauh lebih berlipat kali ketimbang yang lainnya. Karna kalo gue udah gak semangat, gimana mau bikin semangat orang lain buat bikin mading? Dan gue harap mereka-pun begitu. Tetep semangat dan jadi bagian semangat gue :') Setelah tenang pikiran, gue pun mulai membuat sesuatu. Herannya nih ya, pas dirumah, sendirian, banyaaaak banget ide-ide gue yang muncul. Mengalir aja gitu. Sangat jauh berbeda ketika pas hari kemaren. So, mungkin itu hikmah kesendirian gue hari itu *sadaaaap B)*
Rabu, 9 November 2011...
Dengan semangat yang masih kesisa, berusaha berpositif lagi dan berangkat kuliah dengan petantang-petenteng (lagi) bahkan jauh lebih meriah. Semakin berat, banyak, da....n merepotkan! Ibaratnya bukan mau kuliah tapi mau pindahan-_- Ikhlaskan hati, lurusin niat dan semangat! Itu motto gue hari itu. Bersikap seperti biasa karna emang biasa-biasa aja (apasih). Setelah kuliah selesai lagi sekitar jam 12 lewatan, seperti biasanya langsung cul ke Mushola dan solat dzuhur. Abis sholat, eh ternyata bikin madingnya dirumah Atik (lagi). Entah deh maksud pak menteri tiba-tiba di rumah Atik lagi, gue fikir bakal di kampus aja. Katanya sih biar lebih maksimal bikinnya&fokus. Udah gitu Kak Habib sampe bela-belain naro mobilnya ke kost-an Kak Arya supaya kita kerumah Atiknya naik mobil dan gausah naik angkot dan baliknya gausah ke Poltek lagi. Mungkin dia merasa tidak enak sama gue (ge-er), maaf ya kak menteri u,u Lalu kita-pun berangkat ke rumah Atik. Gue sama Atik naik motor duluan, yang lain naik mobil. Setibanya dirumah Atik, gue kan nyampe duluan tuh sama Atik, nah masuk kedalem rumah trus duduk. Tiba-tiba gak lama pas lagi nunggu rombongan mobil Kak Habib, adeknya Atik pulang trus dia... BAWA TEMEN-TEMENNYA! Waduh, shocked dong gue. Mau sepenuh apa ntar ini rumah orang. Rombongan junior (adeknya Atik n Friends) ada 7 orang plus adeknya jadi 8 orang. Dan rombongan senior (Atik n Friends) ada Gue, Atik, Kak Habib, Kak Suep, Kak Heni, Naomi, Lia&Chevy. Nice! Jumlah semua sama dengan 16 orang -____- Dan, setibanya rombongan mobil dirumah atik, space rumah pun langsung dibagi 2 wilayah kekuasaan dengan penuh sesaknya seperti di kopaja. Wilayah kekuasaan ruang tamu utk Rombongan senior. Dan wilayah kekuasaan ruang tengah utk ruangan junior. Berisiknya? Ramenya? Jangan ditanya yah...... Sesuatu.
Lalu, kitapun mulai bikin mading (lagi). Alhamdulillah untuk hari ini ada lumayan kemajuan. Gue udah punya konsep bayangan bentuk artistiknya jadi lebih terarah dan artikel juga udah dirangkum. Ditambah dengan hasil kerjaan yang sempet dibagi ke Kak Heni dan hasil kerjaan gue ketika 'Hari Sendiri' itu haha lumayan-lah dibanding kemaren, bisa dibilang udah 70 persen selesai hari itu. Gunting-gunting, nulis-nulis, tempel-tempel, gambar-gambar, ibaratnya udah jadi sahabat sejati kominfo banget lah. Mau bisa mau engga yang penting hajar!Tiba-tiba, ditengah-tengah pembuatan mading, tercetuslah bahwa kita mau ngerjain Novita. Kan pas tgl 5 November lalu doski ulang tahun, dan kebetulan gue juga udah nyiapin kartu ucapan handmade gitu dari kominfo. Karna kita tidak ada persiapan apa-apa buat dikasih, cuma bermodal kartu ucapan, alhasil kita mutusin buat ngasih kuenya dalam bentuk oreo ditumpuk-tumpuk dan lilinnya adalah lilin mati lampu yang segede jari tengah (kurang mewah apa coba kan)-_- sambil nunggu Chevy jemput Novita di kampus, kita-pun nyiapin akting-akting apa yang mau diperankan dan melakukan simulasi..
Satu jam berlalu....
Novita belum kunjung tiba. Mungkin oreo-oreo itu sudah kering dimakan angin (oke ini lebay). Dan pastinya, apa kabar Chevy? Kasian. Banget. Satu jam ada kali dia nunggu Novita buat nunjukkin jalan. Sabar ya Ceeeep :') Akhirnya! Menjelang magrib, yang ditunggu pun tiba. Mulai-lah kita semua diam. Dingin. Seakan-akan terjadi sesuatu. Yah jelek banget lah akting kita semua. Skip ajadeh cerita aktingnya yaks -_- Setelah melakukan solat magrib dalam suasana panggung sandiwara, kita mulai ingin melakukan klimaks tapi tidak klimaks-klimaks bagi Novita. Justru klimaks buat gue karna gue yang nangis bukan doski *gue lagi kan korban nangis :|* Akhirnyaaaaa, tadaaaaa! Kak Habib pun sudah tidak sabar dengan tidak adanya klimaks-klimaks itu dan akhirnya HAPPY BIRTHDAY NOVITA! Dengan lilin segede jari tengah, kita berfoto bersama dan Novita meniup lilin. Kartu ucapan yang tersemat tanda tangan beberapa personil kominfo-pun diberikan dan pastinya... berfoto lagi (dasar anak muda). Ah, sungguh momen yang penuh kebersamaan :__)
Setelah merayakan ulang tahun, dengan pekerjaan yang sebenernya belum selesai sempurna, kita semua memaksakan pulang karna emang juga udah Isya dan capeknya sudah tidak bisa diajak kompromi. Setelah pamit dengan Atik dan keluarga, kita-pun pulang dengan mobilnya Kak Habib...
Kamis, 10 November 2011...
(to be continued)
Wednesday, November 2, 2011
Doa Rabithah....
Tak mampu lagi aku menuntut ataupun berharap, tak ingin pula aku kembali dikecewakan. Maka hanya sebuah doa yang bisa aku panjatkan. Untuk kalian, rekan-rekan seperjuangan. Keluarga baru yang belum kutemukan rasa lain didalamnya. Semoga suatu saat nanti, akan ada masa dimana untaian tali ini dapat saling bersatu padu membentuk sebuah tali persaudaraan yang raga&jiwanya saling bersatu dalam menyongsong sebuah perubahan...
"Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui bahwa hati-hati ini telah berkumpul atas dasar kecintaan pada-Mu, bersua atas dasar ketaatan pada-Mu, bersatu dalam rangka menyeru (di jalan)-Mu, dan berjanji setia untuk membela syariat-Mu, maka kuatkanlah ikatan pertaliannya, ya Allah, abadikanlah kasih sayangnya, tunjukkanlah jalan-jalannya, dan penuhilah ia dengan cahaya-mu Yang tidak pernah redup, lapangkanlah dadanya dengan limpahan iman dan keindahan tawakal kepada-Mu, hidupkanlah ia dengan pengenalan pada-Mu, dan matikanlah ia dalam keadaan syahid di jalan-Mu. Sesungguhnya Engkau sebaik-baiknya pelindung dan sebaik-baiknya penolong. Ya Allah kabulkanlah. Dan semoga shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan kami; Muhammad, kepada keluarganya, dan kepada semua sahabatnya." Amin O:)
"Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui bahwa hati-hati ini telah berkumpul atas dasar kecintaan pada-Mu, bersua atas dasar ketaatan pada-Mu, bersatu dalam rangka menyeru (di jalan)-Mu, dan berjanji setia untuk membela syariat-Mu, maka kuatkanlah ikatan pertaliannya, ya Allah, abadikanlah kasih sayangnya, tunjukkanlah jalan-jalannya, dan penuhilah ia dengan cahaya-mu Yang tidak pernah redup, lapangkanlah dadanya dengan limpahan iman dan keindahan tawakal kepada-Mu, hidupkanlah ia dengan pengenalan pada-Mu, dan matikanlah ia dalam keadaan syahid di jalan-Mu. Sesungguhnya Engkau sebaik-baiknya pelindung dan sebaik-baiknya penolong. Ya Allah kabulkanlah. Dan semoga shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan kami; Muhammad, kepada keluarganya, dan kepada semua sahabatnya." Amin O:)
Tuesday, November 1, 2011
Syair abstrak november ini...
"Pergilah sedih, pergilah resah, jauhkanlah aku, dari segala prasangka.. Pergilah gundah, jauhkan resah.. Lihat segalanya... Lebih dekat... Dan ku bisa menilai, lebih bijaksana...."
Aku akui aku memang belum cukup dewasa.
Aku memang belum cukup faham dan mengerti segala problematika yang datang satu persatu dalam fikiranku.
Aku memang belum mengerti bagaimana menarik hikmah dari setiap olahan-olahan masalah yang berkecamuk dalam dadaku.
Aku hanya sibuk dengan fikiranku.
Tak jua temui ujung jawaban bijaksanaku.
Hanya bongkahan-bongkahan kecurigaan yang selalu mendominasi tiap ruang kosong dalam hati&jiwaku.
Berteori memang mudah.
Berucap kata memang lugas.
Namun sebuah realita terlalu sulit untuk didefinisikan.
Hingga aku gugup, gamang, beku dan.... tak tahu apa yang harus aku lakukan.
Tak tahu harus berbuat apa setelahnya.
Tak tahu untuk apa.
Tak tahu harus bagaimana.
Tak tahu ingin menjadi seperti apa.
Aku hanya ingin berlari.....
Berlari..... Berlari sejauh mungkin......
Terus berlari hingga aku benar-benar merasa cukup untuk menangis.....
Tangis yang samar mengintip lewat tetesan tiap keringatku...
Tak ingin aku tunjukkan..
Tapi aku begitu ingin berteriak...
Entah semua penat lalu, kini dan nanti menjadi sebuah kekhawatiran&kekecewaan yang menggumpal menjadi satu dan bersiap untuk meledak..
Tak tahu ingin ku ledakan dimana...
Tak tahu dimana harus aku mencari pundak seperti yang ku tahu...
Bukan masalah cinta atau keluarga....
Tapi ego dan hati..
Berebut untuk segera diselesaikan.
Ini salahku atau siapa? Ini aku atau siapa? Mengapa keadaan begitu mudah berubah?
Ini bukan aku. Ini belum aku.
Mereka seakan menatapku dengan kedua mata yang tak acuh. Tak guna. Sampah.
Negatifku meronta-ronta ketika ku lihat mereka menatapku.
Tak boleh!!! Aku tau tak boleh..
Tapi entah mengapa, energi negatif itu lebih mudah meracuni mata batinku ketimbang energi-energi positif..
Mungkin karna intensitas energi positif yang akhir-akhir ini jarang aku dapatkan.. Disini. Ditempat ini..
Tenggorokanku tercekat. Aku tau aku salah. Aku tau aku jahat. Aku tau aku tak sempurna. Aku tau aku kurang. Aku tau aku tak pantas. Aku tau aku............. argh
Aku memang tak lebih baik, tapi.... banyak hal yang belum mereka tau. Mereka belum mengenalku.
Begitupun aku, aku belum mengenal mereka..
Tapi entah mengapa aku selalu merasa mereka menutup tangan mereka ketika aku mengulurkan tanganku...
Atau apa yang kulakukan belum cukup? Harus kubuka dulu-kah kacamata pandanganku?
Harus ku ubah dulu kah sudut pandangku? Apa harus aku harus berubah dulu menjadi orang lain?
Biarlah mereka tak menyenangiku. Jika memang itu pilihannya....
Tapi............................................
Ah. Sudah, entah harus kubawa kemana pertanyaan-pertanyaan ini..
Entah harus dimana kutemukan jawabnya..
Ku fikir harus aku sendiri yang memungut jawaban-jawaban itu..
Meski tanganku harus ada dibawah, meminta-minta jawaban...
"Hei masalah! Lihatlah aku mempunyai Allah Yang Maha Besar!"
Semoga semoga dan semoga. Semoga...
Aku akui aku memang belum cukup dewasa.
Aku memang belum cukup faham dan mengerti segala problematika yang datang satu persatu dalam fikiranku.
Aku memang belum mengerti bagaimana menarik hikmah dari setiap olahan-olahan masalah yang berkecamuk dalam dadaku.
Aku hanya sibuk dengan fikiranku.
Tak jua temui ujung jawaban bijaksanaku.
Hanya bongkahan-bongkahan kecurigaan yang selalu mendominasi tiap ruang kosong dalam hati&jiwaku.
Berteori memang mudah.
Berucap kata memang lugas.
Namun sebuah realita terlalu sulit untuk didefinisikan.
Hingga aku gugup, gamang, beku dan.... tak tahu apa yang harus aku lakukan.
Tak tahu harus berbuat apa setelahnya.
Tak tahu untuk apa.
Tak tahu harus bagaimana.
Tak tahu ingin menjadi seperti apa.
Aku hanya ingin berlari.....
Berlari..... Berlari sejauh mungkin......
Terus berlari hingga aku benar-benar merasa cukup untuk menangis.....
Tangis yang samar mengintip lewat tetesan tiap keringatku...
Tak ingin aku tunjukkan..
Tapi aku begitu ingin berteriak...
Entah semua penat lalu, kini dan nanti menjadi sebuah kekhawatiran&kekecewaan yang menggumpal menjadi satu dan bersiap untuk meledak..
Tak tahu ingin ku ledakan dimana...
Tak tahu dimana harus aku mencari pundak seperti yang ku tahu...
Bukan masalah cinta atau keluarga....
Tapi ego dan hati..
Berebut untuk segera diselesaikan.
Ini salahku atau siapa? Ini aku atau siapa? Mengapa keadaan begitu mudah berubah?
Ini bukan aku. Ini belum aku.
Mereka seakan menatapku dengan kedua mata yang tak acuh. Tak guna. Sampah.
Negatifku meronta-ronta ketika ku lihat mereka menatapku.
Tak boleh!!! Aku tau tak boleh..
Tapi entah mengapa, energi negatif itu lebih mudah meracuni mata batinku ketimbang energi-energi positif..
Mungkin karna intensitas energi positif yang akhir-akhir ini jarang aku dapatkan.. Disini. Ditempat ini..
Tenggorokanku tercekat. Aku tau aku salah. Aku tau aku jahat. Aku tau aku tak sempurna. Aku tau aku kurang. Aku tau aku tak pantas. Aku tau aku............. argh
Aku memang tak lebih baik, tapi.... banyak hal yang belum mereka tau. Mereka belum mengenalku.
Begitupun aku, aku belum mengenal mereka..
Tapi entah mengapa aku selalu merasa mereka menutup tangan mereka ketika aku mengulurkan tanganku...
Atau apa yang kulakukan belum cukup? Harus kubuka dulu-kah kacamata pandanganku?
Harus ku ubah dulu kah sudut pandangku? Apa harus aku harus berubah dulu menjadi orang lain?
Biarlah mereka tak menyenangiku. Jika memang itu pilihannya....
Tapi............................................
Ah. Sudah, entah harus kubawa kemana pertanyaan-pertanyaan ini..
Entah harus dimana kutemukan jawabnya..
Ku fikir harus aku sendiri yang memungut jawaban-jawaban itu..
Meski tanganku harus ada dibawah, meminta-minta jawaban...
"Hei masalah! Lihatlah aku mempunyai Allah Yang Maha Besar!"
Semoga semoga dan semoga. Semoga...
Tuesday, October 25, 2011
Hari dimana aku 'ditampar' sebuah pesan..........
Sebuah pesan hikmah yang sekiranya sangat berharga bagi kelanjutan kehidupan saya di dunia perkuliahan, yang sengaja di bagi oleh seorang kakak kelas. Sebut saja -kakak B-... Waktu itu kami berdua bersama kakak lain dr FE berniat mau nonton bareng sepulang dari uts hari terakhir. Tapi ternyata saya dan kakak yg di FE ada halangan yang gak bisa di pending. Nah jadinya kita bertiga batal nonton bareng. Selain nonton, kami juga berniat untuk sharing 'kegalauan' yang (masih saja) menggelayuti masa2 kuliah kami. Tapi malam harinya di hari Jumat, saya melihat tweet kak B bahwa dia sudah tidak galau lagi dan sudah mendapat sebuah hikmah. Lalu saya Retweet tweet-nya kak B minta dibagi hikmah apa yang sudah kak B dapet terus gak galau lagi. Dan kak B bilang via sms aja. Kurang lebih begini isi smsnya:
Ka B: "Firdaaaaa :D aku cerita pengalamanku lewat sms aja yaaaa :) jadi kan kemarin aku galau gitu, aku kangen suasana smansa yang 'produktif dan selektif' banget. Kayak kalo ulangan harus belajar sampe malem. Nah aku gak ngerasain itu di poltek. Akhir2 ini (udah sekitar 2 bulanan) aku gak fokus kuliah. Aku suka cari2 info tentang simak dan beasiswa ke luar negeri. Intinya ego ku menolak aku untuk stay di poltek. Aku terlalu sombong mengatakan kalo aku gak pantes ada disana. Apalagi di kelas ku ada yang sirik gitu sama aku gara2 nilai. Nah aku makin gak nyaman. Sampe aku pernah jahat bilang gini ke Allah, "kenapa hamba yang harus tinggal di tempat orang2 berkualitas nomor 2?" Kan sombong banget kan tuh. Intinya aku galau banget. Sampe pacarku pernah ngebentak aku buat jalanin aja yang emang udah jadi takdirku. Gausah galau2 karna dia bosen denger aku galau mau pindah kuliah terus.. *to be continued*"
Setelah baca smsnya, aku jleb. Speechless. Gatau mau ngomong apa. terus kak B sms lagi...
Ka B: "Akhirnya menjelang uts aku santai, aku malah baca novel "Ranah 3 Warna" disana aku belajar "Man Shabara Zhafira". Siapa yang bersabar, dia akan beruntung. Aku baca kalo memang ada jarak diantara usaha dan sukses, yaitu sabar. Karna jarak itu bisa terlampaui dalam waktu sedetik, jam, hari, bahkan bertahun2, maka sabar dibutuhkan dalam hal ini. Akhirnya aku dapet "tamparan" dari Allah atas semua kesombonganku, atas semua tindakan gak ikhlasku. Uts kemaren, akuntansi keuanganku gagal, padahal aku udah belajar 3 hari 3 malem, aku ngeblank. Akun biaya juga aku gagal. Aku nyesel banget dan akhirnya sadar kalo aku memang gak bisa apa2. Aku gak bisa mundur ke masa lalu dan ikut simak lagi. Aku juga gak bisa jalan di tempat. Aku harus terus maju. Akhirnya abis uts ini aku bertekad buat ngejar nilai di uas. Kamu harus semangat firda, harus sabar. Ingat janji Tuhan kita fir. Sesungguhnya Allah beserta dengan orang-orang yang sabar :)"
Ka B: "Aku ngerti rasanya fir, kita sama2 besar di tempat yang isinya orang hebat semua. 3 tahun di SMA cukup membuat kita terbiasa dikelilingi orang hebat. Dan tempat kuliah di tempat yang sama sekali gak kita duga bikin makin galau. Cuma semangat smansanya jangan sampai goyah fir. Allah telah menentukan tempat dimana kita bersinar seterang2nya. Sekarang belajar yang bener. Sungguh2 hingga nilaimu juga bagus. Dapetin beasiswa tiap semester. Bangganya orang tua itu bukan cuma karna universitas. Mereka akan lebih bangga kalo anaknya bisa sukses di tempat sekarang dibandingkan "biasa aja" di tempat yang diinginkan :) aduh maaf aku jadi sok tua banget ya ngomongnya -,-"
Terharuuuuu banget setelah baca ulang semua sms2 itu. Mau nangis tapi ketahan. Malu sama diri sendiri. Malu sama Allah. Gatau. Gatau harus gimana. Ada sisi dari diri saya yang rasanya begitu tertampar. Entah....... Setelah hari itu, saya berusaha mengintrospeksi diri. Dan kembali belajar menilai diri saya dari angka nol... Belajar ikhlas, belajar cinta, belajar sabar.... Belajar... dan terus belajar....
Ka B: "Firdaaaaa :D aku cerita pengalamanku lewat sms aja yaaaa :) jadi kan kemarin aku galau gitu, aku kangen suasana smansa yang 'produktif dan selektif' banget. Kayak kalo ulangan harus belajar sampe malem. Nah aku gak ngerasain itu di poltek. Akhir2 ini (udah sekitar 2 bulanan) aku gak fokus kuliah. Aku suka cari2 info tentang simak dan beasiswa ke luar negeri. Intinya ego ku menolak aku untuk stay di poltek. Aku terlalu sombong mengatakan kalo aku gak pantes ada disana. Apalagi di kelas ku ada yang sirik gitu sama aku gara2 nilai. Nah aku makin gak nyaman. Sampe aku pernah jahat bilang gini ke Allah, "kenapa hamba yang harus tinggal di tempat orang2 berkualitas nomor 2?" Kan sombong banget kan tuh. Intinya aku galau banget. Sampe pacarku pernah ngebentak aku buat jalanin aja yang emang udah jadi takdirku. Gausah galau2 karna dia bosen denger aku galau mau pindah kuliah terus.. *to be continued*"
Setelah baca smsnya, aku jleb. Speechless. Gatau mau ngomong apa. terus kak B sms lagi...
Ka B: "Akhirnya menjelang uts aku santai, aku malah baca novel "Ranah 3 Warna" disana aku belajar "Man Shabara Zhafira". Siapa yang bersabar, dia akan beruntung. Aku baca kalo memang ada jarak diantara usaha dan sukses, yaitu sabar. Karna jarak itu bisa terlampaui dalam waktu sedetik, jam, hari, bahkan bertahun2, maka sabar dibutuhkan dalam hal ini. Akhirnya aku dapet "tamparan" dari Allah atas semua kesombonganku, atas semua tindakan gak ikhlasku. Uts kemaren, akuntansi keuanganku gagal, padahal aku udah belajar 3 hari 3 malem, aku ngeblank. Akun biaya juga aku gagal. Aku nyesel banget dan akhirnya sadar kalo aku memang gak bisa apa2. Aku gak bisa mundur ke masa lalu dan ikut simak lagi. Aku juga gak bisa jalan di tempat. Aku harus terus maju. Akhirnya abis uts ini aku bertekad buat ngejar nilai di uas. Kamu harus semangat firda, harus sabar. Ingat janji Tuhan kita fir. Sesungguhnya Allah beserta dengan orang-orang yang sabar :)"
Ka B: "Aku ngerti rasanya fir, kita sama2 besar di tempat yang isinya orang hebat semua. 3 tahun di SMA cukup membuat kita terbiasa dikelilingi orang hebat. Dan tempat kuliah di tempat yang sama sekali gak kita duga bikin makin galau. Cuma semangat smansanya jangan sampai goyah fir. Allah telah menentukan tempat dimana kita bersinar seterang2nya. Sekarang belajar yang bener. Sungguh2 hingga nilaimu juga bagus. Dapetin beasiswa tiap semester. Bangganya orang tua itu bukan cuma karna universitas. Mereka akan lebih bangga kalo anaknya bisa sukses di tempat sekarang dibandingkan "biasa aja" di tempat yang diinginkan :) aduh maaf aku jadi sok tua banget ya ngomongnya -,-"
Terharuuuuu banget setelah baca ulang semua sms2 itu. Mau nangis tapi ketahan. Malu sama diri sendiri. Malu sama Allah. Gatau. Gatau harus gimana. Ada sisi dari diri saya yang rasanya begitu tertampar. Entah....... Setelah hari itu, saya berusaha mengintrospeksi diri. Dan kembali belajar menilai diri saya dari angka nol... Belajar ikhlas, belajar cinta, belajar sabar.... Belajar... dan terus belajar....
Friday, October 14, 2011
♡
Cinta menurutku,
Sekalipun cinta kudatangi, aku jadi malu pada
keteranganku sendiri.
Meskipun lidahku telah mampu menguraikan dengan terang.
Namun tanpa lidah, cinta ternyata lebih terang.
Sementara pena begitu tergesa-gesa menuliskannya.
Kata-kata pecah berkeping-keping begitu sampai kepada cinta.
Dalam menguraikan cinta, akal terbaring tak berdaya
Bagaikan keledai terbaring dalam lumpur
Cinta sendirilah yang menerangkan cinta
Dan percintaan!
- Anna Althafunnisa (Ketika Cinta Bertasbih 2)
Sekalipun cinta kudatangi, aku jadi malu pada
keteranganku sendiri.
Meskipun lidahku telah mampu menguraikan dengan terang.
Namun tanpa lidah, cinta ternyata lebih terang.
Sementara pena begitu tergesa-gesa menuliskannya.
Kata-kata pecah berkeping-keping begitu sampai kepada cinta.
Dalam menguraikan cinta, akal terbaring tak berdaya
Bagaikan keledai terbaring dalam lumpur
Cinta sendirilah yang menerangkan cinta
Dan percintaan!
- Anna Althafunnisa (Ketika Cinta Bertasbih 2)
Tuesday, October 11, 2011
pujangga is comeback! :p
Beberapa hari lalu iseng buka-buka notes yang pernah gue tulis jaman dulu di facebook. Pas masa-masa awal SMA gitu deh. Eh nemuin banyak puisi galau gitu, terus tersentuh sendiri :'( hm lumayan laaaah gak jelek-jelek banget permainan kata gue. Gue fikir gue sedikit berbakat dalam bermain kata-kata hahaha bisalah suatu hari gue jadi penulis (AMIN). Tapi tapi pas buka notes-notes itu jadi keingetan masa-masa dulu deh. Masa tiga tahun lalu............... (oke lupakan yang ini gapenting -_-)
Nah ini dia beberapa puisi yang pernah gue tulis:
Maaf...
satu tahun kian cepat
satu tahun terasa begitu kilat
satu tahun kurasakan tak begitu lambat
satu tahun hanya sesaat
aku bahagia
menemukan orang hebat seperti kalian
aku bahagia
mendapatkan banyak tempaan dan arti kehidupan
namun,
mengapa aku kini begitu meragu
adakah yang salah denganku?
mengapa aku kini tak menggebu?
mengapa semangat itu kini begitu cepat berlalu?
ku inginkan lagi keceriaan itu
ku inginkan lagi air mata itu
ku inginkan lagi kebersamaan itu
ku inginkan lagi genggaman itu
tapi,
yang kurasakan berbeda
aku merasakan warna yang kita miliki kini berdiri sendiri
sesuai nurani
warna itu kini tak membentuk sebuah melodi
hanya sebuah nada sepi
akupun begitu..
aku merasa menjadi sebuah nada sepi
nada yang tak terikat lagi dengan nada yang lain
nada yang tak lagi membentuk sebuah melodi indah diatas pelangi
sapa aku wahai kawan..
rangkul aku kembali pada semangat itu..
aku tak menemukan sebuah alasan
namun ku masih berbalut kerinduan
jika kau memang inginkan kembali melodi terangkai manis
jangan pernah biarkan keegoisan menggrogoti setiap nada yang kita miliki
aku kan terus mempersembahkan kado terindah
meski aku harus tinggalkan kebersamaan ini..
-spesial for mpos family
*NB: puisi ini pas lagi galau mau lanjut mpos apa engga soalnya feelnya belom dapet banget eh tapi akhirnya lanjut sih hihi*
UNTITLED
berdiri mengangkat jemari
tak kusadari,
bahwa kekalahan telah tertandai
dan rasa cinta kini beranjak pergi
meninggalkan setengah hati
yang masih menanti
persahabatanmu kini hanya sebuah fatamorgana
menipu jutaan umat manusia yang tunggu jawabmu
cahaya hatimu semburatkan awan kelabu
membiaskan segala benci pada sudut ronggaku
tak kau rasakan jua beban yang aku pikul
segala rasa menyatu, bercampur, bergemuruh, meledak
menyisakan titik hujan yang tertahan
harus kutinggal sandiwara ini
harus kuakhiri drama abstrak ini
mencoba tuk tepati janji yang pernah menyesaki nurani
Di Balik Sini, Bukan di Bilik Sana
belum sempat ku rapatkan
ternyata cinta terburu dirajam
belum selesai pula ku berkata
nyata sekarang benar ternyata
sekali bertanya tak terjawab
sekali menduga tak terduga
kian manis di bilik sana
kian sadis di balik sini
malang benar nasibku kini
malang nian terpikul janji
janji malang untuk merapati
segala cinta di balik sini
juni 2009
Tak Sekedar Keangkuhan
o1.okt.o9
sejak hari itu..
semua ke tak pedulian dimulai..
tak lagi aku menoleh,
tak lagi pula aku menoreh..
namun itu semua tak berarti keangkuhan..
aku tak pernah brmaksud meng-acuhkan kan..
karna sesungguhnya, engkau sendiri yang mengajariku keacuhan..
keacuhan ku pun tak sematamata keangkuhanku..
karna nyata benar, aku bukan angkuh atau acuh terhadapmu,
melainkan acuh pada apa yang mengacuhkanku..
mungkin beginilah akhirnya..
se-samar keangkuhan meronai jalan acuhku..
sungguh tak pernah ingin aku mengacuhkan,
namun Dia telah membuka jalan bagiku untuk mengacuhkan yg tak pernah mau diacuhkan..
Ketika....
sunday, 13 dec 2009 (07.45 p.m)
ketika cinta,masa dpan,kewajiban,tanggung jawab,komitmen,harapan,kekhawatiran,ketakutan & kerinduan brlomba utk segera diselesaikan..
ketika aku harus mengeliminasi dari sekian bnyak, sehingga menghasilkan satu keputusan..
ketika sebuah hati sedang dibolak-balik saat hari2 pengeliminasian..
ketika bimbang dgn gilanya menguasai nurani dan fikiran..
ketika kerinduan mengoyak habis ketegaran dan keceriaan..
ketika itulah aku terjatuh..
ketika itulah aku merasa membawa beban..
ketika itulah aku tak bisa lg mengubah kesulitan mjd kbahagiaan..
ketika itulah aku ingin berkeluh kesah..
ketika itulah aku ingin dibuatnya tersenyum..
dan ketika itulah aku ingin menangis..
ketika semua itu, ku mohon jangan tinggalkan aku menangis..
menolehlah dan lalu tersenyumlah..
Nah itu dia notes-notes yang pernah gue tulis di fb. Di dominasi sama tulisan tentang cinta. Yah tau sendiri se-complicated apa kehidupan percintaan itu. Tak pernah bisa dijabarkan atau di deskripsikan. Ah sudah, sebelum gue kembali bernostalgia dengan masa-masa itu. Sekian. Keep writing, be inspired! ♥
Wednesday, October 5, 2011
SEKEDAR UNTUK MENGINGATKAN AGAR SELALU DIINGAT ♥


Ini juga handmade by me. Dibikin pas awal2 masuk kuliah. Target2an yang harus gue capai. Step2 yang harus gue tempuh buat wujudin semua keinginan2 gue. Ibarat uler tangga, ada resiko gue harus 'back to' tapi gue Never give up! Always fight for my future. Gimanapun caranya! Harus bisa! :D
Wednesday, September 28, 2011
Bantu Aku Menemukan Hati Itu....
"Hal yang sulit memang, ketika kita harus di hadapkan pada situasi dimana kita harus hidup pada musim yang berbeda dari musim yang kita tinggali sebelumnya. Dahulu mungkin kita berada pada musim semi yang hangat dan bersahabat, namun kita terpaksa harus mengalami perubahan ke musim panas yang tajam, terik dan melelahkan. Hidup yang awalnya begitu mudah dan ramah, menjadi begitu keras dan susah. Ingin rasanya kembali ke musim sebelumnya, namun kita tak boleh terus menoleh ke belakang karna hidup selalu melihat ke depan. Yang seharusnya kita lakukan adalah berjuang dan mengalahkan kesusahan serta kelelahan sehingga menjadi musim yang sejuk dan menyegarkan. Itulah four season. Inilah fase kehidupan yang sedang terjadi dan harus aku hadapi saat ini.. Sekarang ini.."
Itulah sedikit analogi tentang apa yang lagi gue rasain sekarang.. *belagu ya pake analogi segala hehe :p* Sedikit cerita, sekarang ini gue Alhamdulillah udah duduk di bangku kuliah. Terakhir kali gue ngepost, gue baru mau UN. Eh sekarang udah kuliah aja. Gak kerasa waktu berjalan cepet banget ya?
Sekarang dan sekarang gue kuliah di Akuntansi Politeknik Negeri Jakarta. Tempat yang sebenarnya bukan tujuan utama gue. Tapi ya.... Mungkin jalan terbaik gue emang disini, bukan disitu (re: UI). Dan mungkin emang Allah udah menakdirkan gue disini. So, gue cuma bisa ngejalanin takdir-Nya dan bersyukur sama apa yang udah Dia kasih :')
Masih hangat rasanya di ingatan gue dulu ketika masa-masa indah gue di SMA. Yap SMANSA! Sekolah yang paling ngangenin sampe kapanpun, sampe gue jadi nenek-nenek nanti. Suasananya, orang-orangnya, kekeluargaannya, kenangan-kenangannya.... Ah! Gila banget deh sekolah yang satu ini. Cinta banget sebanget-bangetnya paling banget sama SMANSA ♡
Tapi..... Keadaan sekarang lain. Habitat gue bukan disana lagi, tapi disini. Di PNJ. Dengan segala perbedaan yang ada. Beda suasana, beda kebiasaan, beda orang-orang, beda rasa, beda asa, yah pokoknya bedaaaaaaa semuanya. Sekarang gue mulai merasakan perbedaan-perbedaan yang sering dibicarain kakak kelas kakak kelas yang udah lebih dulu masuk dunia perkuliahan. Sedikit banyak, mungkin yang lagi gue rasain ini adalah salah satu dari perbedaan itu. Manusia yang heterogen, beda 'kepala', beda visi, beda misi, macem-macem, suka-suka, kompetitif, kritis, bebas berbicara yah masih banyak lagi deh. Dan jujur, hati gue masih belom ada sepenuhnya buat perguruan tinggi ini. Tapi life must go on! gimanapun juga gue harus bisa bertahan sampe akhir disini. Gamungkin gue menolak berinteraksi dengan orang-orang, sekalipun hati gue belom disini, tapi disana.
Yak, dan akhirnya gue memutuskan untuk ikut organisasi Himpunan Mahasiswa Jurusan yang disebut (HMJA-Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi) dengan tujuan menumbuhkan rasa cinta gue buat PNJ ini sekaligus mendorong gue untuk tidak apatis tapi justru bergaul dan berinteraksi dengan orang banyak. Gue fikir, organisasi ini bisa membantu dan sangat membantu gue untuk menemukan hati gue yang masih belum ketemu-temu di PNJ ini. Karna menurut pengalaman gue di SMA, organisasi sedikit banyak menjadi faktor pendukung gue mencari jati diri dan mendapatkan sensasi baru dalam mencintai secinta-cintanya terhadap suatu organisasi (re: MPOS) dan sekolah gue sendiri. Yang gue harapkan organisasi HMJA ini bisa seperti organisasi yang gue ikutin di SMA..
Dan setelah melalui proses wawancara, Alhamdulillah gue pun lolos sebagai staf pengurus HMJA PROGRESS. Staf Komunikasi dan Informasi (KOMINFO). Kehidupan sibuk yang gue inginkan pun akan dimulai. Tapi, belom sampai masa kepengurusan (alias masih dalam tahap penyusunan proker), perasaan ini udah ngerasa lain. Lagi-lagi perbedaan. Suasana yang bedaaaaa banget dari waktu gue di MPOS dulu. Asing. Dan gue gatau harus apa. Ngerasa belom ada feeling nya. Sempet ada sekelebat kekecewaan, keraguan ataupun ketidakyakinan di diri gue buat ngejalanin ini. Tapi balik lagi, gue harus REALISTIS! Sekarang gue bukan di SMANSA, gue di dunia perkuliahan yang pasti bakal sangat jauh berbeda kondisinya. Inilah saatnya gue keluar dari 'zona nyaman'. Zona dimana yang biasanya gue gak pernah menemukan bermacem-macem tipe orang yang sangat sangat gak bisa ditebak karakter sebenernya. Ya, saatnya gue untuk terjun dan membentuk diri gue menjadi pribadi yang sesungguhnya. Saatnya gue berkembang, saatnya gue berkontribusi, dan saatnya gue berkarya. Mungkin karna ini baru awal, jadi gue belom bisa ngerasain feel apapun. Mungkin nanti, suatu hari nanti. Dan jika memang HMJA PROGRESS ini suatu saat nanti tetap tak bisa gue rasain feel nya, sungguh gue bakal tetep bersyukur karna gue akan dikembangkan dan dibesarkan di organisasi ini kurang lebih untuk masa satu tahun ini. Tapi........ Masih ada sedikit harapan, jika organisasi ini bisa menjadi bagian dari hati gue. Minimal, gue gak perlu ngerasa asing dan nol feeling buat organisasi ini. Semoga, semoga akan ada cinta untuk PNJ dan HMJA PROGRESS............ Amin.
Itulah sedikit analogi tentang apa yang lagi gue rasain sekarang.. *belagu ya pake analogi segala hehe :p* Sedikit cerita, sekarang ini gue Alhamdulillah udah duduk di bangku kuliah. Terakhir kali gue ngepost, gue baru mau UN. Eh sekarang udah kuliah aja. Gak kerasa waktu berjalan cepet banget ya?
Sekarang dan sekarang gue kuliah di Akuntansi Politeknik Negeri Jakarta. Tempat yang sebenarnya bukan tujuan utama gue. Tapi ya.... Mungkin jalan terbaik gue emang disini, bukan disitu (re: UI). Dan mungkin emang Allah udah menakdirkan gue disini. So, gue cuma bisa ngejalanin takdir-Nya dan bersyukur sama apa yang udah Dia kasih :')
Masih hangat rasanya di ingatan gue dulu ketika masa-masa indah gue di SMA. Yap SMANSA! Sekolah yang paling ngangenin sampe kapanpun, sampe gue jadi nenek-nenek nanti. Suasananya, orang-orangnya, kekeluargaannya, kenangan-kenangannya.... Ah! Gila banget deh sekolah yang satu ini. Cinta banget sebanget-bangetnya paling banget sama SMANSA ♡
Tapi..... Keadaan sekarang lain. Habitat gue bukan disana lagi, tapi disini. Di PNJ. Dengan segala perbedaan yang ada. Beda suasana, beda kebiasaan, beda orang-orang, beda rasa, beda asa, yah pokoknya bedaaaaaaa semuanya. Sekarang gue mulai merasakan perbedaan-perbedaan yang sering dibicarain kakak kelas kakak kelas yang udah lebih dulu masuk dunia perkuliahan. Sedikit banyak, mungkin yang lagi gue rasain ini adalah salah satu dari perbedaan itu. Manusia yang heterogen, beda 'kepala', beda visi, beda misi, macem-macem, suka-suka, kompetitif, kritis, bebas berbicara yah masih banyak lagi deh. Dan jujur, hati gue masih belom ada sepenuhnya buat perguruan tinggi ini. Tapi life must go on! gimanapun juga gue harus bisa bertahan sampe akhir disini. Gamungkin gue menolak berinteraksi dengan orang-orang, sekalipun hati gue belom disini, tapi disana.
Yak, dan akhirnya gue memutuskan untuk ikut organisasi Himpunan Mahasiswa Jurusan yang disebut (HMJA-Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi) dengan tujuan menumbuhkan rasa cinta gue buat PNJ ini sekaligus mendorong gue untuk tidak apatis tapi justru bergaul dan berinteraksi dengan orang banyak. Gue fikir, organisasi ini bisa membantu dan sangat membantu gue untuk menemukan hati gue yang masih belum ketemu-temu di PNJ ini. Karna menurut pengalaman gue di SMA, organisasi sedikit banyak menjadi faktor pendukung gue mencari jati diri dan mendapatkan sensasi baru dalam mencintai secinta-cintanya terhadap suatu organisasi (re: MPOS) dan sekolah gue sendiri. Yang gue harapkan organisasi HMJA ini bisa seperti organisasi yang gue ikutin di SMA..
Dan setelah melalui proses wawancara, Alhamdulillah gue pun lolos sebagai staf pengurus HMJA PROGRESS. Staf Komunikasi dan Informasi (KOMINFO). Kehidupan sibuk yang gue inginkan pun akan dimulai. Tapi, belom sampai masa kepengurusan (alias masih dalam tahap penyusunan proker), perasaan ini udah ngerasa lain. Lagi-lagi perbedaan. Suasana yang bedaaaaa banget dari waktu gue di MPOS dulu. Asing. Dan gue gatau harus apa. Ngerasa belom ada feeling nya. Sempet ada sekelebat kekecewaan, keraguan ataupun ketidakyakinan di diri gue buat ngejalanin ini. Tapi balik lagi, gue harus REALISTIS! Sekarang gue bukan di SMANSA, gue di dunia perkuliahan yang pasti bakal sangat jauh berbeda kondisinya. Inilah saatnya gue keluar dari 'zona nyaman'. Zona dimana yang biasanya gue gak pernah menemukan bermacem-macem tipe orang yang sangat sangat gak bisa ditebak karakter sebenernya. Ya, saatnya gue untuk terjun dan membentuk diri gue menjadi pribadi yang sesungguhnya. Saatnya gue berkembang, saatnya gue berkontribusi, dan saatnya gue berkarya. Mungkin karna ini baru awal, jadi gue belom bisa ngerasain feel apapun. Mungkin nanti, suatu hari nanti. Dan jika memang HMJA PROGRESS ini suatu saat nanti tetap tak bisa gue rasain feel nya, sungguh gue bakal tetep bersyukur karna gue akan dikembangkan dan dibesarkan di organisasi ini kurang lebih untuk masa satu tahun ini. Tapi........ Masih ada sedikit harapan, jika organisasi ini bisa menjadi bagian dari hati gue. Minimal, gue gak perlu ngerasa asing dan nol feeling buat organisasi ini. Semoga, semoga akan ada cinta untuk PNJ dan HMJA PROGRESS............ Amin.
Subscribe to:
Comments (Atom)