Assalamu'alaikum^^
Halo 4seasoners! Masih dengan firda disini sang empunya blog. It has been a long time ya gak nulis-nulis. Biasa lah ada aja ini itunya *sok sibuk* Kalian tau gak? Mau tau gak? Ih di sebelah sana ada yang bilang mau! *ngasal*
Oke karna ada yang bilang mau, jadi saya cerita ya :)) (bilang aja pengen cerita jo-_-)
*backsound serius* *hening*
Terakhir saya posting di blog itu sekitar awal tahun 2012. Dan postingan terakhir itu, berbicara tentang lirik lagu korea yang galaunya to the max (#eh gausah dibahas-_-) dan dalam masa awal tahun itu sampe saat ini...hari ini, mungkin udah sekitar 7 bulanan. Dan dalam kurun waktu 7 bulan itu, udah banyaaaaaak banget hal yang berubah! Baik dari diri saya pribadi maupun keadaan lingkungan sekitar.
Kalo dulu, pas masa-masa awal kuliah. Masih suka galau kuliah di PNJ dan segala macam tetek bengeknya. Seiring berjalannya waktu, pelan-pelan perasaan 'uncomfort' itu mulai meluruh. Entah dari mana datangnya. Pasti Allah udah stabiloin skenario-Nya:') kalo dulu, saya masih 'bandel, gaul & metal'.. maka sekarang saya masih dengan ketiga kata itu #eh engga maksudnya saya udah bermetamorfosa sedikit-sedikit menjadi solehah. Amiiiiiin. Mindset ukhti-ukhti yang dulu paling saya anti justru sekarang melekat dalam diri saya sendiri. Mungkin bisa dibilang menjilat ludah sendiri *hoek* Justru sekarang saya senang serta rindu ketika orang-orang menyebut saya, ukhti ataupun semacamnya. Tanya kenapa? Jawabannya ada pada proses yang saya jalani selama kurang lebih 7bulanan ini.. Proses itu bisa dibagi ke dalam proses penampilan dan hati. Ini dia! Jeng jeng~
1. PENAMPILAN
Rok. Fyi, dulu saya adalah wanita muslimah yang senang memakai celana panjang kemana-mana khususnya...jeans! I love jeans. Begitu tagline saya. Keren, gaul dan tidak ribet. Dan saya hanya sekali-kali memakai rok. Mmm, mungkin sekitar 2 kali seminggu semasa kuliah. Bahkan dulu pas jaman SMA lebih bandel. Pake rok kalo cuma mau liqo doang biar gak beda sendiri huehe -_-v Selain karna masalah tidak terlalu comfort&pede memakai rok, hal itu terjadi juga karena faktor rok saya yang limited (ini seriusan). Saya juga sempat berfikir, "Kalo pake rok, nanti kayak emak-emak. Baju gue kan panjangnya sepaha semua kebanyakan. Entar gombrong-gombrong. Gak bisa digaya-gayain. Iuh." Yah kurang lebih seperti itu pemikiran saya semasa dulu. Masih penuh pertimbangan antara mengikuti trend mode dan ingin dilihat tidak ketinggalan jaman.
Masa lalu hanyalah masa lalu. Sekarang semua Insya Allah sudah berubah! Entah. Lagi-lagi tangan Allah pasti yang bekerja. Kuasa-Nya takkan pernah bisa ter-cancel oleh kuasa seorang manusia biasa. Jika Dia katakan "Jadilah!" maka terjadilah. Semustahil apapun itu. Se-mengelak apapun awalnya. Seiring berjalannya waktu, entah mengapa hati saya seperti dilembutkan oleh-Nya. Awalnya dibiasakan memakai rok minimal dalam 5 hari kuliah, 2 hari harus memakai rok. Ditambah saya punya targetan dulu sebelum masuk dunia perkuliahan, kalo nanti pas kuliah harus pake rok. Mungkin ini cara Allah mengijabahnya pelan-pelan:") Dari awalan itu, perlahan tapi pasti. Kerisihan pun terasa disebabkan memakai celana. Ditambah dengan lingkungan terdekat yang mayoritas banyak menggunakan rok dan berbusana ala 'Ukhti". Maka, jadilah saya sekarang. Terbiasa memakai rok dan menemukan rasa nyaman itu. Selain itu, hasil survei membuktikan bahwa wanita yang memakai rok itu jauh lebih terlihat anggun dan feminim loh dibanding wanita yang memakai celana ;)
Nah bagi seorang muslimah, memakai celana memang tidak dilarang. Asal tidak ketat dan membentuk lekukan tubuh. Namun, alangkah baiknya jika rok/baju terusan/gamis bisa menjadi keseharian kita. Dan satu hal, pake rok nggak membuatmu jadi ketinggalan jaman kok. Tenang aja :D sebuah mode/cara berpakaian yang sejatinya merupakan perintah Allah, nggak akan pernah ada matinya. Percaya deh sama akuh ;;)
Jilbab. Udah hampir 7 tahun saya menjadi seorang jilbaber. Jilbaber macam apa nih saya? Asal kalian tahu, bukan cuma hati yang bisa move on. Pake jilbab juga bisa move on #eaa. Yak benar! Jilbab yang saya kenakan hingga sekarang telah mengalami banyak fase. Bayangkan sodara2! 7 tahun berjilbab dan banyak proses panjang yang telah saya lalui dalam berjilbab. Memang tidak mudah untuk berproses menjadi lebih baik. Tapi ketika kita memiliki niat untuk menjadi lebih baik, Allah selalu punya solusinya. Yang terpenting adalah jangan pernah puas dengan apa yang ada diri kalian. Terus upgrade demi meraih keridhoan-Nya^^
Nah inidia fase-fase perjalanan saya semasa 7 berjilbab:
Kedua, fase SMA part 1: fase dimana jilbab yang dikenakan sedikit lebih panjang daripada masa di SMP (alhamdulillah kemajuan :>). Tapi terkadang masih suka ngikutin gaya temen-temen juga dengan menyingkap/menyangkutkan sebagian ujung jilbab ke bagian bahu. Alias bagian dada tidak tertutup sempurna. Hyat! *nyangkut* :p tapi pelan-pelan, karena (lagi-lagi) merasa risih, alhamdulillah kembali memakai jilbab yang menutupi dada meskipun masih belum terlalu panjang.
Ketiga, fase SMA part 2: fase yang jarak ukur jilbabnya alhamdulillah lebih panjang lagi dan menutupi dada. Sekitar bahu kebawah dikit. Ini kejadiannya udah di akhir masa SMA. Ya sekitar akhir-akhir kelas XII gitu lah. Saat itu, ada teman saya sebut saya Ariella Cindy yang tidak pernah bosan mengomentari cara berjilbab saya dengan mengatakan, "Fir, jilbabnya kebayang tuh!". Awalnya sih cuma, "Iya Cin, iya." tapi lama-kelamaan saya jadi beneran risih. Dan alhasil saya mulai menggunakan jilbab double!(y) masih jarang-jarang sih, kalo pas jilbabnya tipis doang pake doubelannya. Tapi lumayan buat permulaan kan:') walaupun doubleannya masih yang tipis juga, minimal udah ada kesadaran untuk menjaga aurat rambut dan leher dari terawangan-terawangan ilegal hihi
Keempat, fase awal kuliah: fase dimana sudah semakin mantap untuk terus men-double jilbab. Entah mengapa, seperti semakin perlu melindungi diri aja dari hal-hal yang sebenarnya haram untuk orang yang bukan mahram lihat. Dan jarak ukur panjang jilbab-pun alhamdulillah mengalami kemajuan lagi:') Sedikit lebih panjang dari sebelumnya dan menutupi dada. Walaupun sempet terbersit, "Ah jangan panjang-panjang ah make jilbabnya. Ntar keliatan makin gede badannya." tapi apalah arti bersitan-bersitan. Ternyata tetap saya lakukan. Karena justru yang lebar semakin memberi kenyamanan o:)
Kelima, fase tengah kuliah: Nah, ini adalah fase yang sedang saya jalani sekarang. Belum lama juga kok memulainya. Sekitar bulan Juni/Juli. Fase dimana saya merasa sangat perlu untuk men-double bahkan men-triple jilbab saya! Subhanallah kan ya:') Nggatau kenapa. Saya hanya merasa semakin tidak ingin sejentikpun rela bagian leher dan rambut saya terlihat atau menerawang. Dan pastinya jarak ukur panjang jilbab juga semakin mengalami kemajuan. Perlahan tapi pasti. Insya Allah :-) dan pastinya tak lupa berkat teguran-teguran ukhti-ukhti subhanallah hehe. Meskipun sekarang lagi trend hijab-hijab gawul dikalangan kawula muda, alhamdulillah saya tidak terpengaruh untuk menjadi followers (ceritanya udah kuliah, udah punya pendirian! yeay :D). Entah, bagi saya itu tidak menjanjikan kenyamanan dan perlindungan yang aman. Bagi saya, ya dengan berjilbab syar'i seperti inilah saya merasa terjaga. Saya tidak pernah tahu apakah akan ada fase selanjutnya atau stak pada fase ini. Saya hanya berharap selagi hal itu untuk menjadi muslimah yang lebih baik, insyaAllah akan selalu ada jalan-Nya :')
Dari fase-fase tersebut, sungguh saya sendiri tidak pernah menyangka mengalami fase sepanjang itu. Saya pun baru menyadari ketika saya iseng membuka album foto masa-masa SMA hingga sekarang. Banyak perbedaan cara pemakaian jilbab dan proses berjilbab yang telah saya lalui. Dan adalah hal yang mungkin bahwa semua yang telah terjadi ini merupakan bagian dari skenario-Nya dan pasti ada campur tangan-Nya.
Selama kita punya kemauan, berniat dan ber-i'tikad menjadi lebih baik, InsyaAllah Dia akan selalu menyediakan jalan yang lapang untuk meraih ridho-Nya. Termasuk dengan berjilbab syar'i. Mungkin kita akan terlihat berbeda. Mungkin kita akan terlihat kolot atau ketinggalan jaman. Mungkin kita akan terlihat ke-ibu-ibuan. Tapi dengan berjilbab syar'i, sungguh akan selalu ada perlakuan istimewa dari-Nya baik langsung, maupun perantara. Inget aja, pilih cantik di mata manusia atau cantik di mata Allah? ;;)
Jilbab syar'i juga menunjukkan bahwa sejatinya inilah identitas kita sebagai seorang muslimah. Inilah momentum bagi kita untuk mengenalkan kepada dunia, bahwa kita adalah pemuda/i Islam yang bangga terhadap agamanya. Dan bagi saya, sesungguhnya dengan berjilbab syar'i akan menjadi salah satu media dalam berproses menjadi sholeha. Amin. Insya Allah :')
Semoga Allah senantiasa meng-istiqamahkan kita dalam meraih ridho dan kasih sayang-Nya ya. Amin^^
*Untuk pembahasan kedua tentang HATI, next time di part 2 ya! Sabar menunggu ya :) salam istiqamah! :D*